TEGAL-Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kota Tegal melihat dari prakiraan bahwa wilayah Jawa Tengah termasuk wilayah eks- Karesidenan Pekalongan mengalami Monsoon Break.
Fenomena tersebut merupakan interval di tengah curah hujan tinggi. Monsoon break adalah kondisi cuaca cerah. Akibatnya dalam sepekan ini wilayah di Eks Karesidenan Pekalongan akan mengalami curah hujan yang rendah.
Prakirawan BMKG Kota Tegal, Hendy Andriyanto mengungkapkan, saat ini pasokan suplai air untuk pembentukan awan hujan mengalami pengurangan. Akibatnya, hujan jarang turun dan di siang hari mengalami cuaca yang cukup cerah atau panas.
Kondisi demikian selain terjadi di Jawa Tengah juga terjadi di wilayah DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat. Khususnya di wilayah bagian Utara. ”Termasuk Jawa Tengah bagian utara termasuk eks-Karesidenan Pekalongan,” kata dia.
Berdasarkan pengalamannya selama bekerja menjadi prakirawan, kondisi demikian biasanya tidak berlangsung lama. Setelah diprediksi terjadi sekitar dalam satu pekan mendatang, cuaca akan kembali seperti semula.
”Mungkin akan terjadi hujan dengan intensitas lebih lebat dari sebelumnya. Karena dianggap monsoon break ini juga pengumpulan energi. Ini statmen pribadi berdasarkan pengalaman,” terangnya.
Hendy menyampaikan, seperti yang disampaikan Kepala BMKG Pusat Dwikorita Karnawati, monsoon break terjadi mulai tanggal 4 hingga 12 Desember mendatang. Kondisi demikian terjadi hanya di wilayah bagian utara. Sementara di wilayah bagian selatan masih mengalami curah hujan sedang hingga tinggi.