KEBUMEN-Pejabat Sementara (Pjs) Wali Kota Tegal Drs. Achmad Rofai, M.Si menghadiri acara Kolaborasi Nasional Tunas Integritas I Tahun 2018 yang bertema Integritas Nasional Semakin Kuat dengan Kejelasan Legalitas dan Struktur, serta Semangat Gotong Royong Pendanaan dan Dukungan Digitalisasi, Selasa (20/3) di Kebumen.

Pjs. Wali Kota menilai, komitmen yang dibangun melalui tunas integritas yang sudah berjalan beberapa waktu yang lalu ini, mengingatkan kepada aparatur pemerintah, baik ditingkat pusat sampai tingkat daerah.

“Khuhus di lingkungan Pemerintah Kota Tegal, Saya menghimbau agar berkomitmen untuk melaksanakan tugas dengan baik dan berintegritas yang tinggi. Artinya tidak melakukan hal-hal yang menyimpang dari aturan-aturan yang ada”, ungkap Pjs. Wali Kota, Drs. Achmad Rofai.

Komitmen ini, kata Pjs. Wali Kota,  Drs. Achmad Rofai, dijaga dari pucuk pimpinan sampai ke tingkat yang paling bawah. Pjs. Wali Kota berharap, mudah-mudahan dengan melaksanakan tunas integritas dapat memacu ASN untuk berbuat lebih baik lagi. “Memacu ASN agar mengingat bahwa, kita tidak boleh melakukan penyimpangan-penyimpangan, termasuk juga terkait dengan pelayanan publik”, imbuh Pjs. Wali Kota.

Selain Pjs. Wali Kota Drs. Achmad Rofai, M.Si , hadir pula unsur Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Jateng, DPRD Provisi Jateng dan Walikota, Bupati serta beberapa Rektor/Direktur universitas. Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Jawa Tengah diwakili Plt. Inspektorat Pemerintah Provinsi Jateng Siswolaksono.

Dalam sambutannya,  Plt. Gubernur Jawa Tengah yang dibacakan Plt. Inspektur Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Siswo Laksono mengatakan, korupsi merupakan ancaman besar. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya jumlah yang eksekusi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada tahun 2017.

“Pemerintah Provinsi Jateng sangat prihatin”, kata Plt. Gubernur

Plt. Gubernur  menyebutkan, perencanaan ,bantuan bansos, pajak dan pengadaan barang dan jasa, serta indikasi jual beli jabatan rentan untuk dikorupsi di lingkungan Pemerintah Daerah. Selama tahun 2017, ada 12 Kepala daerah yang melakukan tindakan korupsi.

Untuk menanggulangi itu, kata Plt. Gubernur, Pemprov Jateng mengembangkan e-katalog, pelatihan integritas bagi pejabat di lingkungan Pemprov Jateng, Sekolah atau study ke KPK dan upaya lainnya. Budaya integritas  perlu ditingkatkan.

Plt. Gubernur berharap, forum ini jadi wadah diskusi, media yang tepat untuk membicarakan dalam peningkatan grade integritas dan dapat melahirkan dampak nyata bagi bangsa Indonesia.

Sementara itu, Ketua penyelenggara sekaligus Wakil Bupati Kebumen KH. Yazid Mahfudz menyampaikan, adanya forum ini, Apratus Sipil Negara (ASN) dapat lebih mengambil peran dalam menciptakan dan meningkatkan budaya integritas pada masing-masing pilar yang menjadi tanggung jawabnya. Selain itu, mengembangkan stakeholder strategis pada sektor yang bergabung dalam pembangunan budaya Integritas nasional. (*)