TEGAL-Tim gabungan Dinas Sosial Kota Tegal, Dinas Kesehatan, Satpol PP dan Polres Tegal Kota, kembali menggelar razia Pengamen Gelandangan dan Orang Terlantar (PGOT) di sejumlah titik, Selasa (20/3/2018).
Rute kali ini tim gabungan menyasar beberapa lokasi seperti Jalan Gajah Mada, kawasan Alun-alun Kota Tegal, kawasan Balai Kota Lama, Pasar Sore dan terminal Kota Tegal.
Kasi Rehabilitas Sosial Budi Santosa mengatakan, sebanyak 24 orang gelandangan, pengemis, pengamen berhasil terjaring petugas. Mereka digelandang ke Dinsos Kota Tegal untuk didata dan dilakukan pembinaan. “Setelah didata, mayoritas mereka bukan warga Kota Tegal”, kata Budi.
Selain itu, Budi menambahkan, satu per satu, mereka harus menjalani rangkaian tes kesehatan dengan diambil sample darahnya atau Voluntary Counseling and Testing (VCT), yang berfungsi untuk mengetahui status HIV masing-masing.
Kabid Rehabilitas Bantuan Sosial dan Perlindungan Sosial Endah Pratiwi mengatakan, mereka akan dipulangkan ke rumah masing-masing. Bila mengulangi kembali maka akan dikirim ke panti rehabilitasi. Namun, kata Endah, tidak sekaligus begitu terjaring langsung dikirim.
“Prosedur pengiriman ke panti, kita menghubungi terlebih dulu, disana ada tempat atau tidak menerima. Apabila tidak, kita menghubungi panti yang lain. Intinya kita komunikasi ketersediaan untuk menerima terlebih dahulu”, kata Endah, saat dikonfirmasi Wartabahari.com
Endah menyebut, dominasi PGOT yang terjaring adalah pengemis. Pihaknnya sedang mengupayakan adanya Perda agar pengemis diberikan sanksi. Sebab, para pengemis ini sudah menjadi karakter. “Jadi terjaring ditempat ini, nanti pindah ditempat lain berulang lagi”, ujar Endah.
Sementara itu, Kepala Dinsos Kota Tegal Dyah Kemala Shinta melalui Sekretaris Dinsos Siti Cahyani mengatakan, menyelesaikan masalah kesejahteraan sosial dari hulu sampai hilir. Pihaknya akan terus berinovasi agar mereka tidak lagi mengemis.
“kami memghimbau agar masyarakat tidak memberi uang kepada pengemis. Kita hatus memberikan sanksi tegas kepada mereka (Pengemis)”, ungkap Siti Cahyani.
Ani (Sapaan Siti Cahyani) menjelaskan, terkait dengan rumah singgah saat ini pihaknya akan membuat Detail Engineering Design (DED) setelah tahu master plane kota. Ani mengaku Anggaran yang akan digunakan untuk rumah singgah berasal dari Bantuan sudah dan sudah siap.
“Kita akan buat DED setelah tau master plan, agar pembangunan rumah singgah tersebut tidak salah bangun”, pungkas Ani. (Sa. Amin/wartabahari.com)