TEGAL-Sebanyak 100 petugas lapangan (Enumerator) mengikuti workshop studi Penilaian Risiko Kesehatan Lingkungan atau Environmental Health Risk Assessment (EHRA), Rabu (14/3) di ruang pertemuan Balai Pengobatan Penyakit Paru Paru (BP4) Tegal.
Mereka adalah kader keseharan perwakilan setiap kelurahan di Kota Tegal. Mereka akan bertugas melihat gambaran kondisi sanitasi dan perilaku masyarakat berkaitan dengan kesehatan.
Kepala Dinkes Kota Tegal dr. Sri Prima Indraswari melalui Kasi Penyehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja Dinkes Kota Tegal Siti Halamah mengatakan, EHRA merupakan salah satu studi yang dilakukan Dinkes Kota Tegal. Nantinya, hasil studi ini digunakan untuk menyusun buku Pemetaan Kondisi Sanitasi (Buku Putih Sanitasi).
“Jadi nanti kita akan lihat sanitisinya seperti apa, pembuangan limbah seperti apa, sampahnya bagaimana, BABnya, cuci tangan pakai sabun atau tidak, perilaku penyediaan air minum, pengeloaan sampah dan air limbah bagaimana”, kata Halamah, kepada Wartabahari.com
Halamah menambahkan, data hasil studi EHRA bersifat faktual dan menggunakan metode pengumpulan data ilmiah. Nantinya, setiap enumerator secara acak akan mengunjungi rumah warga yang akan dijadikan sampling.
“Data hasil EHRA ini merupahan data terkait permasalahan di lapangan, kami berharap dalam prosesnya nanti tidak ada kendala. Sebab data ini, akan dijadikan sebagai bahan untuk pembangunan Pemerintah Kota Tegal”, pungkas Halamah. (Sa. Amin/wartabahari.com)