TEGAL- Dalam sosialisasi ASI perah bagi ibu pekerja, Ahli Gizi Puskesmas Debong Lor Nambar Prasetyawati, SST menyarankan bagi ibu menyusui yang harus kembali pada rutinitas kerja dapat memberikan ASI Eksklusif dengan cara ASI perah.
Karena, menurut Nambar ASI merupakan sumber nutrisi terbaik untuk bayi selain itu kandungan ASI memiliki antibodi alami yang dapat menjaga bayi dari infeksi. Pemberian ASI hingga usia 6 bulan tanpa memberikan makanan dan cairan lain atau dikenal dengan ASI eksklusif sangat disarankan karena dapat menjaga kekebalan tubuh sehingga bayi tidak mudah sakit.
ASI perah (ASIP) adalah ASI yang diperas kemudian disimpan untuk diberikan kepada bayi. Ini merupakan cara efektif yang dilakukan oleh ibu menyusui yang memiliki kesibukaan di luar rumah.
Untuk itu, para ibu dapat menyimpan ASI perah dengan baik agar manfaatnya tidak berkurang.
Berikut cara menyimpan ASIP, sebelum dimasukan ke dalam freezer, ASIP didinginkan terlebih dahulu di dalam lemari es, sebaiknya menyimpan ASIP sebanyak 60-120 ml per botol, gabungkan ASIP dari hasil beberapa kali perah dapat dilakukan dalam 1 botol atau wadah sesuai dengan metode penyimpanan ASIP.
Sebelum menyimpan ASIP, pastikan tidak lupa untuk memberikan label hari dan tanggal ASIP diperah atau dipompa pada wadahnya.
ASI yang baru saja diperah masukan lemari es/kulkas selama 3-8 hari dengan suhu 0-4 derajat celcius, ASIP yang sudah beku dan dicairkan tidak boleh dimasukan ke dalam freezer, ASIP yang sudah dicairkan dengan air hangat juga tidak boleh dimasukan dalam freezer dan apabila ASIP yang sudah mulai diminum oleh bayi dari botol yang sama, sisanya harus dibuang.
Untuk wadah penyimpanan ASIP, gunakan botol atau jenis wadah lainnya yang terbuat dari kaca (beling) dengan tutup yang rapat, botol atau wadah plastik dengan permukaan yang keras, kantong plastik khusus untuk menyimpan ASIP dan kantong plastik makanan dengan label “food grade”.