TEGAL-Jumlah Gizi Anemia pada remaja putri kelas XII SMA/SMK di Kota Tegal Tahun 2017 menurun yakni 44,7 persen dari tahun 2016 56 persen. Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kota Tegal dr. Suharjo, Senin (18/9/17).

“Dari data tersebut diambil dari 12 sekolah SMA/SMK di Kota Tegal khusus untuk pelajar putri,” ucap dr. Suharjo.

Dikatakan Suharjo, bahwa menurunnya jumlah gizi anemia pada remaja putri itu menunjukan tingkat kesehatan masyarakat semakin baik, status aneminya menjadi baik, karena dibandikan tahun 2016 56 persen menjadi 44,7 persen.

Suharjo menghimbau kepada remaja putri untuk menghindari program diet supaya segala kebutuhan kalorinya terpenuhi sehingga dalam kegiatan belajar belajar menjadi efektif. Karena menurut Suharjo, anemia dapat menimbulkan anak cepat letih, lemah, lesu, lunglai dan lesu (5L).

Sedangkan untuk jangka panjang, anemia dapat menjadikan tingkat produktivitas rendah, derajat kesehatan masyarakat menurun, intensitas pendidikan rendah dan Sumber Daya Manusia menurun.

Sementara itu, Kasi Kesehatan Keluarga dan Gizi, Triyono menambahkan bahwa menurunnya jumlah gizi anemia pada remaja putri juga menandakan ada pola hidup yang menunjukan ke arah perilaku hidup bersih dan sehat serta masyarakat mengenal gizi seimbang.

Hal itu juga karena di tahun 2017 ada gerakan masyarakat hidup sehat. Yang intinya menghimbau kepada masyarakat untuk melakukan aktifitas, banyak makan sayur dan buah, cek kesehatan, asi eksklusif dan tidak merokok.

Triyono berharap jumlah gizi anemia pada remaja putri terus menurun. Untuk menurunkan gizi anemi pada remaja putri, Dinkes melakukan pemeriksaan Hemoglobin, pemberian multivitamin atau tablet tambah darah setiap hari rabu, pemberian nutrisi seperti telur, susu dan buah buahan.

“Menurunkan jumlah gizi anemia pada remaja putri juga sebagai salah satu upaya Dinkes menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematia Bayi (AKB),” pungkas dr. Suharjo.