TEGAL – Dalam rangka mempersiapkan pengamanan kunjungan Duta
Besar Uni Eropa dan International Labour Organization (ILO) atau Organisasi Perburuhan Internasional ke Pelabuhan Perikanan Pantai Tegalsari Kota Tegal yang dilaksanakan pada tanggal 10 September 2024 esok, Polres Tegal Kota menggelar rapat koordinasi (Rakor) kesiapan akhir pengamanan yang berlangsung di Ruang Deviacita, Polres Tegal Kota, Senin, (9/9/2024) pagi.
Dalam Rakor tersebut turut hadir Penjabat (Pj.) Wali Kota Tegal, Dadang Somantri, Kapolres Tegal Kota, AKBP Rully Thomas, Perwakilan Dandim, Perwakilan Danlanal, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah, Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kota Tegal serta tamu undangan lainnya.
Kapolres Tegal Kota dalam kesempatannya menjelaskan dipilihnya Kota Tegal untuk menerima kunjungan Duta Besar Uni Eropa dan ILO karena Kota Tegal memiliki akses yang baik dan dermaganya yang cukup representatif.
Dalam kesempatan tersebut Rully Thomas menyampaikan sebagaimana informasi awal ada 18 Duta Besar yang akan hadir namun setelah mendapat informasi terbaru dari ILO menjadi sebanyak 21 Duta Besar yang akan hadir.
Rully juga mengatakan pada prinsipnya pihaknya siap dalam melakukan pengamanan. Namun pihaknya ingin supaya informasi kehadiran Duta Besar Uni Eropa dan ILO yang tidak ada sangkut pautnya dengan masalah Penangkapan Ikan Terukur (PIT) dapat tersosialisasikan kepada para nelayan.
“Sosialisasi ini harus gencar supaya bisa mensosialisasikan kepada para nelayan bahwasanya kehadiran dari para duta besar negara uni eropa dan ILO tidak ada sangkut pautnya dengan masalah penangkapan ikan terukur namun semua demi perlindungan terhadap para pekerja atau buruh yang ada di laut,” ujar Rully.
Rully Thomas menginginkan semua pihak yang terlibat agar dapat menyikapi bersama kunjungan Duta Besar Uni Eropa dan ILO di Kota Tegal.
“Jadi nggak usah 21 atau 18, satu orang datang saja kesini pun harus kita ?amankan semaksimal mungkin supaya apa? Kita tidak lagi membawa nama Kota Tegal tapi yang kita bawa nama Pemerintah Indonesia,” ujarnya.
Sementara itu Pj. Wali Kota Tegal dalam kesempatannya menyampaikan bahwa Duta Besar ini merupakan representatif dari Kepala Negara sahabat, jadi pengamanannya harus diperketat.
“Maka kenapa Pak Kapolres hari ini mengadakan rapat? Untuk mengantisipasi supaya tidak ada hal-hal yang tidak diinginkan apalagi terkait dengan buruh. Ini isu yang sangat sensitif dan isu ini bisa dibawa kemana-kemana,” ujar Dadang Somantri.
Oleh karena itu, Dadang berharap kepada seluruh pihak yang terlibat agar dapat berkolaborasi menjaga image, menjaga nama baik Indonesia yang kebetulan representatifnya adalah Kota Tegal.(*)