TEGAL – .Setelah sukses memperoleh penghargaan diajang festival film internasional. Film Turah menggondol Geber Award dan Netpac Award dalam Jogja-Netpac Asian Film Festival. Dan Special Mention dalam Singapore Internasional Film Festival 2016. Dan sukses di pemutaran film di 9th Bengaluru Internasional Film Festival 2017, India. Bahkah kesuksesan film Turah nampaknya memberikan penasaran bagi pecinta film, terbukti beberapa daerah sudah memutar film tersebut.Film Turah kini akan menjawab rasa penasaran warga masyarakat Kota Tegal dan sekitarnya. Rencananya film Turah akan diputar di kandang sendiri yaitu di Taman Budaya Tegal pada hari Sabtu (1/4) pada pukul 13.00, 15.30 dan 19.00 WIB. Dengan harga tiket umum Rp. 30.000,- dan pelajar/mahasiswa Rp. 25.000,-Bukan hanya pemutaran saja, namun nantinya ada sesi diskusi bersama crew, pemain, dan produser serta sutradara.

Film Turah merupakan sebuah film drama menggunakan bahasa Tegal produksi Fourcolours Films. Ditanggan Wicaksono Wisnu Legowo selaku sutradara, film ini mampu mengajak penonton menjadi jendela baru dalam menilik sebuah realita. Entah yang sudah hadir di sekitar, atupun hal-hal yang belum terungkap di permukaan. Tanah timbul, urusan tambak, perselingkuhan, teror mental, kesetiaan, nampak betul hadir disetiap alurnya.

Aktornya pun dihadirkan dari berbagai kalangan yang paham betul tentang kondisi tersebut. Hingga transfer energi keaktoran didalam skrip mampu mengalir tajam dalam adegan yang dihadirkan. Keterlibakatan  aktor teater, wartawan, polisi dan masyarakat Kampung Tirang menjadi rill dalam film tersebut. Beberapa aktor adalah Ubaidillah, Slamet Ambari, Narti Diono, Yono Daryono, Bondot Sukandar, Rudi Iteng, Ilham Tello, Firman Hadi, Lukman Jiwa, Sulistiowati,Cartiwi, Wawan Hudiyanto, Haikal, Anam,Bambang S, Citra Egi, Riziq, Diah dan masyarakat Kampung Tirang.

Line Produser Film Turah menuturkan bahwa,‘’mengapa bahasa Tegal dianggap sebagai lawakan, sebab banyak film dan sinetron yang menghadirkan tokoh berbahasa Tegal, justru bukan orang Tegal. Film Turah adalah jawaban dari semua itu, sebab film ini dikerjakan oleh orang Tegal. Dari sutradara, pemain serta crew. Buktikan bahwa bahasa Tegal bukan bahasa lawakan. Tontonlah filmnya’’, tutur Mulya Rhukmana.(S.Mu’min)