TEGAL – Pemerintah Kota Tegal berupaya keras agar penyebaran Virus Corona dapat dihentikan. Beberapa langkah sudah diambil seperti menghentikan Car Free Day, menutup tempat wisata dan tempat usaha serta hiburan. Namun masih banyak warga dan masyarakat yang datang ke kerumunan. Padahal masyarkaat sudah dihimbau untuk tinggal di rumah saja. Untuk itu, Pemkot kembali menutup beberapa tempat di Kota Tegal sebagai upaya penghentian penyebaran virus Covid-19 itu.

“Masih banyak masyarakat yang tidak mengindahkan. Banyak orang pada kumpul. Alun-alun tadi malam masih sangat ramai seperti hari biasanya. Mulai besok, di waktu-waktu tertentu semua mobil yang memiliki pengeras suara dikerahkan untuk sosialisasi. Alun-alun Kota Tegal sementara akan di lockdown ditutup dengan water barrier agar ALun-alun tidak lagi digunakan untuk kumpul-kumpul masyarakat Kota Tegal,” jelas Wali Kota Tegal, H. Dedy Yon Supriyono, S.E., M.M., usai Rapat Koordinasi dengan Forkopimda dan OPD di Lingkungan Pemerintah Kota Tegal di Ruang Rapat Lantai I Gedung Setda Kota Tegal, Minggu (22/03/2020).

Tempat-tempat yang ditutup disebutkan Dedy Yon antara lain Alun-alun, GOR Wisanggeni, Balaikota Lama, Lapangan Tegal Selatan, yang biasanya jam 6 pagi sampai jam 12 ramai oleh masyarakat.

Terkait dengan Maklumat Kapolri yang membatasi pelaksanan berbagai acara, Wali Kota meminta warga Kota Tegal juga mematuhi maklumat tersebut. “Nanti tidak boleh berkumpul banyak orang dan mengadakan acara,” kata Dedy Yon yang juga memerintahkan Lurah untuk mendata warganya yang akan melaksanakan berbagai kegiatan yang mengundang banyak orang.

Sementara tempat umum lainnya seperti pasar, Pemkot akan menutup aksesnya dengan parkir dan pintu masuk hanya satu. “Kita tempatkan petugas dan masing-masing pasar disediakan tempat cuci  tangan, agar tangan steril,” kata Dedy Yon yang menyebut ada 14 pasar di Kota Tegal.

Wali Kota juga meminta akses jalan melewati Kota Tegal untuk ditutup sementara untuk menghidari orang luar Kota Tegal datang membawa virus.

“Untuk menghindari orang luar untuk datang ke Kota Tegal, rencana Jl. A. Yani di depan POlres hingga arah masuk ke Jalingkut kita tutup sehingga nanti para pengguna lalu lintas dari timur tidak bisa melewati Jl. A Yani,” jelas Dedy Yon.

Sebaliknya, Dedy Yon meminta arus dari barat tidak masuk ke Kota tetapi melewati Jalingkut dari arah terminal masuk ke Jl. Mataram. “Sehingga nanti yang dilintasi Cuma Jalingkut saja, sehingga kita aman dari orang luar atau orang asing yang dianggap carrier atau pembawa virus. Mereka hanya mampir saja,” ungkap Dedy Yon yang menyebut orang luar nanti ketika terjadi apa-apa akan sulit untuk di-tracking atau melacak sebagai upaya Pemkot proteksi warga Kota Tegal.

“Kita tetap patuh dengan aturan Presiden, untuk jalur nasional tidak bisa ditutup total atau jalan tol,” jelas Dedy Yon yang berencana akan menutup sampai tanggal 29 hingga 30 Maret 2020.

Dedy Yon mengharapkan kepada pelaku usaha di Kota Tegal untuk menyadari apapbila pemerintah melakukan tutup jalan bagi kenyamanan warganya. “Jadi saya harap ini yang namanya ekonomi dunia, yang dirasakan bukan hanya di Indonesia saja. Kan seluruh dunia bahkan sudah merata,” pinta Wali Kota. (*)