Hasil audit akuntan publik dari Semarang, Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tegal mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian (WTP) untuk menjadi organisasi yang berkarakter, profesional, mandiri dan dicintai masyarakat sesuai dengan visi dan misi PMI. Sehingga dalam mewujudkan itu perlu adanya pertanggung jawaban pengelolaan keuangan dan aset.
“Atas dasar itu belum lama ini PMI Kota Tegal diadakan audit eksternal,” kata Agus Dwi Sulistyantono, Selasa (1/5).
Dalam audit tersebut PMI Kota Tegal bekerjasama dengan kantor akuntan publik dari Semarang yang direkomendasikan oleh PMI Provinsi Jateng untuk melaksanakan audit keuangan. Audit dilakukan oleh auditor independen yang difokuskan pada pengelolaan keuangan dan aset secara menyeluruh pada Unit Transfusi Darah (UTD) dan Markas PMI Kota Tegal.
Audit rutin dilaksanakan setiap tahun oleh PMI Kota Tegal, karena sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada masyarakat atas pengelolaan bulan dana yang dihimpun oleh markas PMI dan pengolahan dana UTD yang bersumber dari Biaya Pengganti Pengolahan Darah (BPPD).
“Auditor dari Kantor Akuntan Publik (KAP) yang direkomendasi oleh PMI Provinsi Jateng ini melaksanakan audit berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia,” ungkap Agus.
Menurut Plt Ketua PMI Kota Tegal Agus Dwi Sulistyantono hasil audit seperti yang tertuang dalam laporan keuangan periode yang berakhir 31 Desember 2017 dan Laporan Auditor Independen yang dikeluarkan oleh KAP Suhartati dan Rekan Cabang Semarang 9 April 2018 menyatakan opini berupa laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material.
Neraca PMI Kota Tegal 31 Desember 2017, serta kinerja keuangan dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik di Indonesia (SAK-ETAP).
“Audit eksternal ini dilaksanakan setiap tahun, sesuai dengan Surat Edaran (SE) PMI Pusat nomor 0228/UDD/2014, dan hasil audit secara keseluruhan akan digunakan dalam meningkatkan kinerja serta kepercayaan masyarakat kepada PMI,” pungkas Agus.