TEGAL – Sarasehan Sastra oleh Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Pancasakti Tegal (UPS) yang digelar di teras Perpustakaan Univetsitas Pncasakti Tegal. Kamis (5/4).

Saresehan tersebut merupakan tindak lanjut dari Mata Kuliah Teater yang dikemas dalam bentuk praktek dan menghadirkan praktisi teater yakni Apito Lahire dan Apas Khafasi.

Apas Khafasi dalam kesempatannya menyampaikan bahwa ilmu dimanapun, kapanpun akan tersampaikan tidak akan berhenti seperti teater. “Dalam seni ada istilah estetika, etika dan logika itulah konsep dasar berksenian untuk melahirka karya dan memiliki manfaat bersama.” papar Apas.

Apas Khafasi mencoba memberikan penalaran dan gambaran bagaimana dirinya mempraktekkan sebuah pertunjukan teater yakni dalam bentuk monolog “Oa..Oa..Nitip Cita-cita” dan monolog “Politik Kue” dan Apito lahire membawakan monolog “Ibu Umi”.

Sedangkan Apito Lahire menuturkan bahwa dalam berteater dapat menjadi tuntunan dan tontonan. “Karya teater yang mencerahkan bisa memberi cakrawala.” ujar Apito.

Kedua seniman tersebut juga membagikan pengalamannya berkesenian teater, Apas Khafasi bercerita juga tentang proses kreatifnya yang pernah membacakan puisi di makam selama 13 jam. Sedangkan Apito berbagi cerita tentang dirinya yang pernah membawakan monolog selama 12 jam dengan 10 lakon karyanya di Gedung Kesenian Kota Tegal sekitar tahun 2005.

Hadir dalam saresehan tersebut dosen Pendidikan Bahasa Indonesia Lukman Alfaris, Vita Ika Sari, Kepala Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Lely Triyana serta Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan FKIP UPS Tegal Tri Mulyono.