TEGAL-Dinas Sosial (Dinsos) Kota Tegal gencar razia pengemis, geladangan, dan orang terlantar (PGOT). Dalam dua pekan terakhir, razia gabungan bersama Satpol PP Kota Tegal Kota itu berhasil menjaring 36 PGOT.
Kepala Dinsos Kota Tegal Dyah Kemala Shinta melalui Sekretaris Dinsos Siti Cahyani mengatakan, pertengahan Februari lalu pihaknya sudah menggelar razia PGOT dan terjaring sedikitnya 18 orang. Razia ini dilakukan untuk mengantisipasi maraknya PGOT di wilayah Kota Tegal.
“Pada bulan ini (Februari) kita sudah melaksanakan razia sebanyak 2 kali. Kegiatan seperti ini akan terus dilakukan 12 kali dalam satu tahun”, kata Cahyani,
Didampingi Kabid Rehabilitas Bantuan Sosial dan Perlindungan Sosial Endah Pratiwi, Kasi Perlindungan Jaminan Sosial Tety Kirnawati dan Kasi Rehabilitas Sosial Budi Santosa, Cahyani menuturkan, saat ini pihaknya belum memiliki rumah singgah yang dapat menampung PGOT. Oleh karena itu, mereka yang terjaring hanya diberi pembinaan.
“Harapan kami, pembinaan ini dapat merubah midset mereka, bahwa mengemis itu bukan mata pencaharian”, ungkap Cahyani.
Selain PGOT, Kabid Rehabilitas Bantuan Sosial dan Perlindungan Sosial Endah Pratiwi menambahkan para pemain angklung ikut dirazia untuk meminimalisir hal yang tidak diinginkan. Selain itu, pihaknya juga telah menerima adudan dari masyarakat terkait keberadaan angklung di pinggir jalan.
“Kami harus melakukan penertiban bila keberadaan angklung mengganggu”, imbuh Endah.
Sementara itu, dalam razia kali ini tim gabungan berhasil menjaring 18 PGOT di Jalan Setia Budi, kawasan Pasar Pagi, Alun-alun Kota Tegal, pasar Kejambon dan Jalan Raya Pantura perempatan Maya. Mereka digelandang ke kantor Dinsos Kota Tegal untuk didata, dibina dan diperiksa kesehatan termasuk pemeriksaan HIV oleh petugas dari Dinas Kesehatan. (Sa. Amin/wartabahari.com)