TEGAL- Dalam upayanya mensejahterakan masyarakat, Pemerintah Kota Tegal kedepan pada tahun 2018 telah menerapkan program pembangunan berbasis kemasyarakatan. Hal itu diungkapkan Plt.Walikota Tegal Drs. HM Nursholeh saat melakukan dialog interaktif dengan warga Kelurahan Randugunting. Kamis (8/2) di Pendopo Kelurahan Randugunting.
Berbagai program pembangunan kemasyarakatan tersebut diungkapkan walikota sesuai intruksi presiden Joko Widodo agar pemerintah daerah tidak membangun infrastuktur besar yang manfaatnya tidak dapat dirasakan rakyat langsung. Karenanya Plt.Walikota berkomitmen pembangunan yang akan dilakukan di Kota Tegal harus untuk kepentingan rakyat.
Kepada warga Randugunting dirinya menjelaskan ada lima program unggulan yang akan segera dilaksanakan Pemkot Tegal di tahun 2018. Pertama pembangunan 3000 rumah tidak layak huni di Kota Tegal. Dari sebelumnya hanya dilakukan 100 unit per tahunnya, mulai 2018 pembangunan akan ditingkatkan sampai ke 600 unit per tahunnya. “Harapannya selama lima tahun mendatang 3000 rumah tersebut dapat selesai dibangun”,ucap Plt.Walikota Tegal.
Kedua, Pemkot Tegal bekerjasama dengan BPJS Kesehatan berkomitmen akan memfasilitasi layanan kesehatan bagi 17.000 warga Kota Tegal yang tidak mampu dan belum terdaftar dalam program layanan kesehatan Pemerinah. Dan program tersebut dijelaskan Plt.Walikota Tegal sudah dimulai dengan dilaunchingnya program Universal Health Coverage oleh BPJS Kesehatan dan Pemerintah Kota Tegal di Akper Kota Tegal. “Dengan program tersebut warga tidak mampu sekarang akan mendapatkan Kartu Indonesia Sehat (KIS) dari BPJS Kesehatan gratis tanpa harus iuran bulanan”,imbuhnya .
Sementara itu dalam program ketiganya, Pemerintah Kota Tegal mulai tahun 2018 juga akan mewajibkan anak usia 7-12 tahun untuk mampu membaca Al Quran. Dalam pelaksanaanya dikatakan Nursholeh dapat melalui program pendidikan disekolah maupun di masyarakat dengan melibatkan para pengajar TPQ.
Untuk program yang ke empat dijelaskan Nursholeh, Pemkot Tegal akan melaksanakan program betonisasi massal di seluruh gang di Kota Tegal yang saat ini kondisinya telah rusak maupun yang belum tersentuh pavingisasi. Selain melakukan pembetonan, gang juga akan dilengkapi dengan lampu PJU LED. “Sehingga tidak hanya jalan protokol saja yang terang, namun gang dikampung-kampung pun ikut terang”,katanya.
Adapun program yang kelima, Pemkot Tegal akan berupaya mengurangi pengangguran serta peningkatan ekonomi masyarakat dengan mewajibkan para investor yang akan membuka usahanya di Kota Tegal agar merekrut warga asli Kota Tegal sebagi karyawanya. “Minimal 75 persen karyawannya orang tegal asli”,ucap walikota. Sebagai dasar hukumnya, Pemkot Tegal akan mengeluarkan aturan untuk itu. Selain itu sebagai upaya untuk meningkatkan kondisi perekonomian warganya,
Pemkot bersama PKK Kota Tegal juga akan menggalakan berbagai pelatihan usaha dan ketrampilan terutama bagi ibu-ibu dan warga yang belum mempunyai pekerjaan. Hal ini dikatakan Nursholeh agar para ibu dan warga yang belum punya pekerjaan dapat memiliki modal untuk membuka usaha untuk membantu perekomoniam keluarga. “Harapannya,ibu-ibu dapat mandiri dengan memiliki usaha dan penghasilan sendiri”,pungkasnya.