TEGAL – Penyelenggaraan Muhibah Sastra Tegal yang diselenggarakan oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa pada tanggal 24 Oktober 2017 di Daksinapati Barat No.4 Rawamangun Jakarta Timur menempatkan beberapa suguhan yang khas terkait bahasa Tegal.
Seperti yang diungkapkan oleh penangggung jawab sekaligus pengarah adegan Yono Daryono mengungkapkan bahwa gagasan pentas di Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dari Teater RSPD Tegal. ‘’Maksudnya untuk reaktualisasi kembali bahasa dan sastra Tegal. Bahwa bahasa Tegal bukan saja sebagai bahasa komunikasi tapi juga sebagai ekspresi kesenian.’’ Tuturnya.
Yono juga menambahkan bahwa bahasa Tegal telah membuktikan bukan bahasa lawakan tapi bisa ekspresif dan dramatik dalam bentuk sastra tulis yang dilesankan seperti monolog, cerpen, puisi, tembang. ‘’Kami mengambil tema Memartabatkaan Bahasa Tegal, selama ini ada sebagian orang mengganggap bahasa Tegal identik dengan bahasa “klas dua” bila dibandingkan dengan bahasa jawa standar, bahkan cenderung identik dengan bahasa lawakan dan pembantu rumah tangga udik. Dalam bahasa tidak ada yang lebih tinggi dan direndahkan bahkan bahasa yang paling primitifpun sama derajatnya dalam konteks budaya.’’ Pungkasnya.
Dalam kegiatan tersebut nantinya menghadirkan puisi, monolog, baca cerpen, musik, diskusi, pameran buku yang igelar mulai pukul 14.00 WIB. (S.Mu’min/wartabahari.com)