TEGAL – Kedatangan rombongan dari Kementerian Pariwisata yakni Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Tenggara beserta pelaku pariwisata Kota Tegal di Komplek Pembuaatan Telur Asin Pesurungan Lor berjalan interaktif. Pengelolaan telur bebek mejadi telur asin juga dapat dimanfaatkan sebagai wisata edukasi, dimana para reombongan diberikan penjelasan mengenai telur asin yang berkualitas dan proses pembuatannya.

Fajar, salah seorang satu pemilik rumah telur asin Rasa Sari memaparkan kepada rombongan bahwa telur asin dalam pembuanya dikelompokan menjadi beberapa teknik pembuatan. ‘’Telur bebek dalam pembuatannya dapat dilakukan dengan cara direbus, di kukus dan dipanggang atau dibakar.’’ Tuturnya.

‘’Telur asin yang menggunakan teknik rebus hanya bertahan sampai empat hari saja, untuk kukus bisa bertahan sampai 14 hari dan teknik bakar bisa lebih lama lagi’’. tambah Fajar.

Sedangkan salah salah satu peserta rombongan menuturkan bahwa pihaknya juga diberi tahu tentang bagaimana memilih kulitas telur asin yang baik dan dapat melihat secara langsung proses pembuatan telur asin mulai dari pemiliha telur bebek hingga menjadi telur asin. ‘’Bisa untuk menambah wawasan tentang pembuatan telur asin, sangat bermanyaat bagi saya.’’ tutur Yuli.

Lain halnya Tendi salah seorang penggiat pariwisata nasional, dirinya lebih memberikan dorongna kepada pelaku pariwisata dalam hal ini adalah duta wisata kota Tegal. Dimana sentra telur asin yang berada di Kelurahan Pesuraungan Lor dapat dikemas menjadi wisata edukatif. ‘’Ini dapat diteruskan dan dikembangkan lagi, dikemas lebih baik agar bisa dijadikan alternatif wisata edukatif di Kota Tegal.’’ Tutur Tendi

(S.Mu’min/wartabahari.com)