TEGAL-Untuk menghilangkan krisis identitas yang terjadi serta mampu  membangun kembali etos kerja dan nilai-nilai integritas bangsa, maka semangat gotong royong dan saling bekerja sama harus segera dilakukan untuk mengembalikan karakter/watak bangsa.

Demikian disampaikan salah satu Widyaiswara, Yeri Adriyanto kepada puluhan ASN pada Diklat Revolusi Mental  Di Tempat Kerja, yang digelar Kementerian Agama (Kemenag) Kota Tegal, Selasa (12/9) di MAN Kota Tegal

Menurut Yeri, kita sudah terlalu lama membiarkan praktik-praktik dalam berbangsa dan bernegara dilakukan dengan cara-cara tidak jujur, tidak memegang etika dan moral, tidak bertanggung-jawab dan tidak bisa dipercaya. “Dengan kata lain sebagai bangsa kita kehilangan nilai-nilai Integritas”, ungkap Yeri.

Dia mengatakan terdapat berbagai isu strategi bangsa saat ini, sedikitnya ada tiga isu yang perlu diantisipasi. Pertama krisis integritas dan pandemik korupsi, yang mengakibatkan kejujuran dan integritas menjadi barang mahal dalam kehidupan para penyelenggara negara dan masyarakat.

Kedua adalah krisis identitas yang melunturkan kepribadian gotong royong. Padahal, Republik ini  didirikan dengan semangat kegotong-royongan.

Ketiga lemahnya etos kerja, daya saing dan kreativitas, yang berakibat Indonesia makin tertinggal dari negeri lain. Hal ini disebabkan karena kita selalu berorientasi pada materialisme namun berbudaya instan untuk meraih tujuan-tujuan hidup.

“Ketergantungan atas impor makin tinggi pada berbagai produk barang dan jasa, padahal sumberdaya alam dan manusia melimpah, inilah penyebab utama terhadap etos kerja, produktivitas, kreativitas dan daya saing relatif rendah”, pungkas Yeri.

(Sa. Amin/wartabahari.com)