KOTA TEGAL – Pemerintah Pusat merilis dan mensosialisasikan Indeks Daya Saing Daerah (IDSD). IDSD diharapkan dapat memberikan gambaran kondisi daya saing daerah serta membantu daerah untuk mengidentifikasi permasalahan dan tantangan pembangunan.
‘’Indeks ini juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas perencanaan di daerah serta mendorong penguatan kapasitas fiskal daerah untuk pencapaian sasaran atau target pembangunan. Selain itu, indeks ini juga diharapkan memacu daerah berinovasi untuk penyelenggaraan pemerintah dan pelayanan publik yang berkualitas,’’ kata Deputi Bidang Pembangunan Kewilayahan, Kementerian Perencanaan Pembangunan/ Bappenas, Medrilzam saat Webinar Rilis dan Sosialisasi Indeks Daya Saing Daerah (IDSD) tahun 2024 yang dilaksanakan secara daring.
Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono mengikuti webinar tersebut didampingi Kepala Bapperida Resti Drijo Prihanto, Plt Dinas Komunikasi dan Informatika, Dorres Indrian Nugroho, Plt. Kepala Disnakerin, Rita Marlianawati di Comannd Room Diskominfo Kota Tegal, Selasa (11/3) pagi.
Medrilzam menyambut baik adanya IDSD. Hal ini disebabkan, indeks ini akan menjadi referensi dalam perencanaan pembangunan. Dengan adanya indeks ini, maka potensi dan permasalahan daerah terpetakan. Dengan acuan tersebut, perencanaan pembangunan dapat melihat lebih baik potensi-potensi yang ada di daerah.
Medrilzam menyampaikan bahwa pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi mencapai delapan persen dan meningkatkan daya saing produktivitas.
‘’Peningkatan daya saing ini bukan hanya di tingkat nasional, melainkan juga di tinggat daerah atau regional sebagai salah satu strategi utama dalam perencanaan pembangunan. Upaya ini dilakukan untuk mendorong produktivitas dan meningkatkan kapital di berbagai unsur baik ekonomi maupun sosial,’’ ujar Medrilzam.
Medrilzam menjelaskan bahwa Indonesia saat ini masih terjebak dalam level pendapatan kelas menengah selama 30 tahun terakhir, dengan pertumbuhan ekonomi yang stagnan selama 20 tahun.
“Untuk keluar dari middle income trap ini, peningkatan daya saing menjadi kunci utama,” ujar Medrilzam.(*)