KOTA TEGAL – Delegasi tingkat tinggi dari kedutaan besar negara-negara anggota Uni Eropa atau European Union (EU) di Indonesia, delegasi EU dan International Labour Organization (ILO) mengadakan kunjungan ke Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Tegal Sari, Kecamatan Tegal Barat, Kota Tegal, Selasa (10/9/2024) siang.

Kujungan tersebut bagian dari kunjungan mereka di Jawa Tengah pada tanggal 9-10 September 2024 yang bertitel “EU-ILO Joint Site Visit to Central Java” dengan tema “Ship to Shore Rights South East Asia Programme”. Tujuan kunjungan tersebut untuk memperoleh wawasan lebih lanjut tentang upaya kolaboratif dalam mempromosikan migrasi tenaga kerja yang aman dan kondisi kerja yang layak bagi para awak kapal perikanan.

Rombongan diikuti oleh Duta Besar Delegasi EU untuk Indonesia dan Brunei Daerussalam, sekaligus Ketua Rombongan, H.E. Dennis Chaibi, Duta Besar Belgia, Duta Besar Bulgaria, Duta Besar Estonia, Duta Besar Yunani, Duta Besar Siprus, Duta Besar Luxemburg, Duta Besar Belanda, Duta Besar Polandia, Duta Besar Portugal, Duta Besar Rumania, Duta Besar Republik Slovakia, Duta Besar Finlandia, Duta Besar Swedia, Sekretaris Utama, Hubungan Politik Kedutaan Jerman, Sekretaris Utama Kedutaan Kerajaan Spanyol, Wakil Kepala Kedutaan Besar Denmark, Wakil Kepala Kedutaan Besar Irlandia, Wakil Ketua Duta Besar Lithuania, Ketua Kerjasama Delegasi EU dan Indonesia dan Brunei Darrusalam dan Program Manager Delegasi EU dengan Indonesia dan Brunei Darussalam serta Country Director, ILO Country Office For Indonesia and Timor Leste Simrin Singh.

Pemerintah Kota Tegal, melalui Pj. Wali Kota Tegal Dadang Somantri bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kota Tegal (Forkopimda) serta beberapa Pejabat dari Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Kepala Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) terkait di Lingkungan Pemkot Tegal menyambut kedatangan rombongan Delegasi dari Duta Besar Uni Eropa tersebut.

Duta Besar Delegasi EU untuk Indonesia dan Brunei Daerussalam, H.E. Dennis Chaibi, dalam sambutannya menyampaikan bahwa sengaja mengunjungi dan bertemu langsung dengan para nelayan Indonesia yang merupakan negara kepulauan terbesar untuk memberikan wawasan kepada pihaknya tentang Indonesia.

Secara politik, pihaknya mendukung komitmen pihak berwenang di Indonesia, dimana Ia mendengar bahwa pihak berwenang berkomitmen untuk meningkatkan standar ketenagakerjaan, untuk meningkatkan perlindungan bagi pekerja yang paling rentan, dan pihaknya juga ingin melindungi hal itu karena Eropa dibangun di atas standar ketenagakerjaan yang lebih tinggi.

“Kami di sini juga untuk mendukung hubungan perdagangan yang sangat kuat. Kami adalah pelanggan terbesar keempat di Indonesia,” ujar Dennis Chaibi.

Pj. Wali Kota Tegal saat menyambut kedatangan rombongan dari Kedutaan Besar EU tersebut menyampaikan kunjungan ini merupakan suatu kehormatan, khususnya masyarakat Kota Tegal.

“Saya ucapkan selamat datang dan saya sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kehadiran para tamu terhormat. Kunjungan ini mencerminkan dukungan dan perhatian dari Uni Eropa serta PBB terhadap pengembangan sektor perikanan dan ketenagakerjaan di Kota Tegal,” ujar Dadang Somantri.

Ia menyampaikan bahwa Kota Tegal berkomitmen untuk terus memperbaiki kualitas kerja dan kehidupan para pekerja di sektor perikanan, termasuk memperjuangkan perlindungan hak-hak tenaga kerja, pengurangan praktik kerja paksa, serta memastikan keberlanjutan sumber daya alam laut yang menjadi tulang punggung perekonomian daerah ini.

Dalam kunjungan mereka ke Pelabuhan Perikanan Pantai Tegalsari, para duta besar negara-negara anggota EU dan delegasi EU meninjau kegiatan di Pelabuhan Tegalsari dan mengamati proses pemantauan bersama terkait ketenagakerjaan. Delegasi negara-negara anggota EU dan delegasi EU berkesempatan untuk menyaksikan secara langsung upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Jawa Tengah dalam mempromosikan migrasi tenaga kerja yang aman dan kondisi kerja yang layak bagi para awak kapal perikanan.

Rombongan turut bertemu dengan para awak kapal perikanan migran Indonesia guna mendapatkan wawasan tentang pengalaman dan tantangan yang mereka hadapi, serta mempelajari sistem pendukung yang tersedia untuk melindungi hak-hak awak kapal perikanan migran.

Dalam acara tersebut rombongan juga bertemu dengan para pemangku kepentingan utama, termasuk perwakilan pemerintah daerah, serikat pekerja dan awak kapal perikanan migran untuk mendiskusikan tantangan yang dihadapi dan mengkaji potensi solusi.(*)