TEGAL – Masyarakat Tegal memang harus bangga dan cinta kepada Bahasa Tegal, Bahasa Tegal harus moncer dibandingkan bahasa dari daerah lain, tidak perlu malu atau minder, dialek dan kosakata Bahasa Tegal yang banyak berbeda dengan Bahasa Jawa justru menjadikan Bahasa Tegal sebagai bahasa yang unik.
Demikian disampaikan Wali Kota Tegal, H. Dedy Yon Supriyono, pada acara Syukuran ke-28 dan Sarasehan Sastra Tegalan, Rabu (23/11/2022) malam di Pringgitan Balai Kota Tegal.
“Saya menginginkan ada sosok yang terkenal yang mewakili generasi muda, yang menjadi panutan kaum muda, yang tampil di media sosial baik facebook, instagram, tiktok, twitter dan lain-lain dengan ciri khasnya berbicara Bahasa Tegal. Ini penting untuk menggelitik keingintahuan lebih dari orang-orang tentang kosakata Bahasa Tegal,” ujar Wali Kota Tegal.
Tidak bisa dipungkiri, untuk mempopulerkan Bahasa Tegal kita membutuhkan sosok yang menarik dan “menjual” untuk memviralkan hal-hal yang baru dan belum umum di kalangan masyarakat luas. Selain itu, Dedy Yon berpendapat dengan menampilkan sosok yang menarik berbicara dengan Bahasa Tegal juga berarti kita menunjukkan pada khalayak bahwa siapapun bisa berbicara Bahasa Tegal sekaligus menunjukan Bahasa Tegal adalah bahasa yang menarik bahkan bagi kalangan anak-anak muda.
Memanfaatkan orang terkenal atau sosok yang menarik bukanlah bentuk diskriminasi. tidak bisa kita pungkiri bahwa sebelum melihat kepribadian seseorang, yang dapat kita lihat dan kita nilai secara kasat mata adalah penampilan fisik atau luarnya. secara otomatis orang akan lebih tertarik untuk berbincang atau berkomunikasi lebih lanjut dan lebih dalam dengan orang lain yang dipandangnya menarik dan terlihat bersahabat.
Salah satu pemerhati Sastra Tegalan, Maafur menyampaikan bahwa dalam sebuah kesempatan, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyampikan bahwa sastra Tegalan merupakan bahasa jawa berdialek tegalan. Maafur menyampaikan untuk mengangkat bahasa Tegal menjadi bahasa yang lebih dikenal dan tetap lestari sudah banyak rintisan di laksanakan.
Maafur menyampaikan sudah berkoordinasi dengan pusat, agar Bahasa Tegal, bisa diajarkan di sekolah, pihaknya mengaku sudah menyusun naskah akademik, menurutnya butuh bantuan semua pihak agar Bahasa Tegal tetap lestari dan lebih dikenal lagi.(*)
