TEGAL – Premier Film Turah produksi Fourcolors Films telah sukses di Kota Tegal pada Sabtu (1/4) pada pukul 13.00, 15.30, 19.00 WIB di Taman Budaya Kota Tegal. Dari masing-masing sesi dipadati oleh penonton yang penasaran dengan film besutan sutradara muda asal Kota Tegal dalam hal ini adalah Wicaksono Wisnu Legowo.
Kondisi tempat pemutaran premier film Turah tidak kalah menarik dengan premier film lain, dihadirkan karpet memenjang berwarna merah, dengan penonton dimanjakan pameran-pameran foto proses kreatif pembuatan film tersebut. Hadir pula sang produser film Turah, Ifa Isfansyah.
Film yang pernah menggondol beberapa penghargaan diantaranya Geber Award dan Netpac Award dalam Jogja-Netpac Asian Film Festival. Dan Special Mention dalam Singapore Internasional Film Festival 2016. Dan sukses di pemutaran film di 9th Bengaluru Internasional Film Festival 2017, India. Kota – kota lain pun penasaran dengan film tersebut terbukti beberapa daerah sudah menggelar dan menonton film tersebut.
Hal menarik pun muncul dipermukaan dengan rasa penasaran para penonton untuk bertanya kepada Sutaradara dan Produser di sesi diskusi. Sang Produser memaparkan kepada penonton tentang riwayat bekerjasama dengan sutradara film Turah. ‘’Saya mengenal wisnu dan memulai bareng pada saat produksi film Sang Penari, kepiawaannya dan kecerdasaanya menghantarakan bekerjasama dengan saya makin menjadi. Beberapa film fourcolors dan yang disutradarai saya, Wisnu lah yang menjadi assisten sutradaranya’’, papar Ifa.
Sutradara film Turah memaparkan bagaimana ia menawarkan script film kepada Ifa Isfansyah selaku produser mengalami penolakan-penolakan.’’Saya diminta untuk membuat film oleh mas Ifa, setelah saya tawarkan sinopsis, script film dari berbagai judul namun belum cocok dengan permintaan mas Ifa. Tepatknya pada saat proses film Pendekar Tongkat Emas disela waktu shooting saya menggrap naskah Turah dan saya kirim kembali kepada mas Ifa, akhirnya persetujuan untuk menggarap film Turah dibuka lebar-lebar, jadilah film Turah yang pada malam hari ini kita saksikan bersama’’, tutur Wisnu
Dari sekian penonton pada premier sesi terakhir, Nampak para penonton antusias untuk menanyakan tentang film tersebut. Salah satu penonton menanyakan kepada produser tentang film Turah kaitannya dengan eksistensi pasar yang segmen tipe.’’Film yang mengangkat isu lokal seperti film Turah seperti ini, dimunginkan untuk menjawab keingginan pasar, bagaimana proses pemasaran juga dibutuhkan untuk kalangan bioskop’’, tutur Wijanarto.
Ifa Isfansyah menanggapi hal tersebut,’’bahwa film ini dibuat dan pemasarannya melalui festival-festival, dari festival dan permintaan pemutaran diberbagai daerah inilah yang nantinya kami tawarkan di kalangan bioskop. Saya harap film ini adalah film yang berumur panjang, artinya penonton terus penasaran dan ingin tahu tenang film ini, hingga terus adanya permintaan pemutaran di berbagai daerah. Film harus ketemu sama penontonnya’’, tambah Ifa.
Ucapan terimakasih pun dilontarakan oleh Wisnu kepada semua pihak yang terlibat dalam film Turah, termasuk kepada penonton film Turah. (S.Mu’min)