Jakarta – Setelah sukses dengan Pencanangan Kota Tegal Sebagai Kota Kuliner, kini saatnya Kota Tegal lebih mengembangkan destinasi wisata yang berada di wilayahnya.

“Untuk mengembangkan pariwisata kita lihat dulu dari, analisis situasi, formulasi strategi dan implementasi strategi, mulai dari destinasi, akses dan apa yang layak untuk diangkat yang akhirnya menjadi sumberdaya manusia dan sumber pendapatan,” ungkap Walikota Tegal.

“Sehingga  dengan yang sudah kita lakukan ini dilengkapi dengan strategi strategi pemasaran yaitu akan sebgera dibentuk tim percepatan pengembangna pariwisata dengan melibatkan semua jajaran yang ada di Pemerintah Kota Tegal,” ucap Walikota.

Ketika audiensi pembentukan tim percepatan pariwisata Kota Tegal di Kementrian Pariwisata yang di kemas dalam bincang bincang hangat Walikota Tegal, KMT. Hj. Siti Masitha Soeparno dengan Dadang Rizki Ratman, Deputi Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata, Kementrian Pariwisata, Senin (20/3), malam.

Disampaikan oleh Walikota untuk mengembangkan pariwisata tidak hanya parsial, karena pariwisata adalah satu kesatuan dimana pariwisata ini adalah diperlukan dari semua unsure.

“Dinas PUPR untuk akses infrastrukturnya, jalannya, listrik, Humas pemkot untuk promosinya, Dinas lingkungan hidup untuk kebersihan sampahnya dan semua yang terlibat didalam tim ini sesuai dengan tugas dan fungsinya di tim ini,” ungkap Walikota.

Dalam kesempatan diwawancarai oleh Wartawan dari Tempo, Ratna dan Roma, Walikota Tegal menyampaikan bahwa Kota Tegal mempunyai realisasi target wisatawan mancanegara 650 dan diharapkan 2017 dengan program serta terbentuknya tim bisa menjadi ada peningkatan 100 %.

“Dimana kiat kiatnya kita juga akan menambah kegiatan kegiatan event dan dimana perlu promosi dan yang paling efektiv adalah melalui Media social,” ungkap Walikota.

“Untuk meningkatkan wisman 100%, selain wisata alam dan religi, juga lewat wisata buatan seperti pusat perbelanjaan, Mall, event event yang sifatnya perdagangan, Expo, fair melalui bidang pendidikan dan kebudayaan dan olahraga, karena kita mempunyai lapangan olahraga yang memadai dimana 2 tahun yang lalu kita mengadakan turnamen tenis internasional yang tentunya banyak sekali mendatangkan wisatawan mancanegara , termasuk event sepeda,” ucap Walikota.

“Dari 27 kelurahan yang mempunyai potensi disesuaikan dengan letak kelurahan tersebut misalnya dekat dengan pantai maka pengembangan wisatanya dengan menjual keindahan alam dan kuliner dengan hasil olahan dari laut bisa ikan, kepiting , udang dan lainnya, sedangkan untuk kelurahan yang berada di pusat kota bisa dengan rumah makan yang dekat dengan pasar tradisionalnya, dimana wisatawan selesai makan bisa langsung berbelanja di pasar tersebut, juga dengan kelurahan yang dekat dengan taman,” tambah Walikota terkait pertanyaan dari Tempo tentang pengembangan wisata disetiap kelurahan.

Dadang Rizki Ratman, Deputi Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata bahwa Diperlukan analisis situasi tentang perwilayahan kepariwisataan berdasarkan PP No. 50 tahun 2011 dan pemetaan produk dan pasar wisata Kota Tegal.

“Diperlukan formulasi strategi yaitu target pariwisata Kota Tegal tahun 2015 – 2019, proyeksi devisa Kota Tegal tahun 2019,” ungkap Dadang Rizki Ratman, Deputi Pengembangan Destinasi dan Industri Pariwisata,” ungkap Dadang.

“Implementasi strategi melalui pengembangan destinasi, pengembangan pemasaran pariwisata, pengembangan sdm serta dari masyarakat dan industri pariwisata,” ucap Dadang.

Dibahas juga pemetaan produk mulai dari core; destinasi wisata kuliner, wisata bahari, supporting; destinasi wisata sejarah, wisata ekologi.

Pasar utama untuk wisatawan domestic, dan potensial dari Malaysia, asia tenggara serta komponen destinasi mulai dari atraksi seperti wisata kuliner alun alun kota tegal, pantai alam indah, akses dan amenitas mulai dari hotel, fasilitas air bersih, kesehatan, keamanan dan listrik