TEGAL-Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) fokus menyelesaikan jembatan yang menghubungkan Kelurahan Tegalsari dengan Kelurahan Muarareja. Pengerjaan jembatan tersebut ditarjet selesai bulan April.
Kepala DPUPR Sugiyanto melalui Kepala Bidang Penataan Ruang, Suharto mengatakan pembanguan jembatan blanak memang mengalami keterlambatan yang disebabkan faktor teknis dan non teknis.
Permasalahan teknis diantaranya adanya perencanaan kembali untuk pondasi jembatan. Hal ini disebabkan dibawah pondasi sudah ada pondasi lama. “Setelah mau dibongkar ternyata berdampak pada lingkungan, terutama pada rumah disekitar jembatan, baik bangunan atau kaca dikhawatirkan mengalami kerusakan”, Kata Suharto saat ditemui wartabahari.com, senin (20/3) pagi.
Setelah berakhirnya kelender pengerjaan, 31 Desember ternyata proyek belum selesai. Setelah itu rekanan diberikan kesempatan untuk menyelesaikan pekerjaan. Selagi dari pihak penyedia jasa menyanggupi dan bersedia membayar denda keterlambatan, lanjut Suharto, maka penyedia jasa diberikan waktu menyelesaikan pengerjaan sampai dengan akhir April.
“Jembatan tersebut sangat vital dan sangat dibutuhkan masyarakat”, Imbuh Suharto
Saat ini pengerjaan jembatan sedang memasang balok dan membuat sayap jembatan. Disinggung, mengenai progres pengerjaan, Suharto mengatakan kurang lebih sudah 85 persen. “Pengerjaan tinggal lantai, oprit jembatan dan dinding samping yang belum selesai”, ungkapnya
Seperti diketahui, anggaran pembangunan jembatan penghubung tersebut sebesar 2,2 Milliar namun setelah ada perencanaan ulang, bertambah menjadi 2,4 Milliar yang dianggarkan APBD II.
Suharto berharap bulan April sudah selesai. Pihaknya terus memacu dan dicek setiap hari. “Mudah-mudahan bisa selesai sesuai harapan masyarakat”, pungkasnya. (Sa. Amin)