TEGAL-Masyarakat selama ini keliru, jika berpikiran bahwa bercerita/mendongeng (story telling), adalah hanya dikonsumsikan bagi anak-anak usia dini yakni PAUD, TK dan SD. Pada hakikatnya, mendongeng adalah kebutuhan semua tingkatan umur, yang membedakan, hanya pada meteri cerita dan cara menampilkannya.
“Faktanya tak jarang para pengusaha mengudang Kampung Dongeng untuk menyuguhkan cerita dihadapan para karyawan”, kata Tedy Kartino, dihadapan peserta workshop bercerita, yang diselenggarakan Kampoeng Dongeng bekerjasama dengan Game World dan Perpusda Mr. Besar Martokoesoemo (Minggu, 12/3), di Convention Hall Ritta Mall.
Kegiatan yang diikuti lebih dari 50 peserta, dari kalangan pendidik, pegiat dan pemerhati anak berlangsung sangat atraktif. Hal tersebut lantaran Kak Tedy sepanjang memberikan menu ajar, tidak monotone. Dia mengefektifkan nyaris seluruh bagian tubuhnya, seiring lisannya mengajar.
Sebelumnya, pada sesi pembukaan, Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Tegal, yang diwakili Kepala Bidang Perpustakaan, Heru Setyawan menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang masih empati terhadap dunia pendidikan, khususnya anak. Masyarakat Kota Tegal harus mencintai buku dan budaya membaca. “Kami telah memprovokasi publik dengan etos Gerakan Senang Membaca”, Ungkap Heru
Selanjutnya, Erde (sapaan akrab Heru Setyawan) menginformasikan bahwa bulan depan (April-red), perpusda akan menyelenggarakan banyak event kegiatan, mulai dari lomba bercerita, lomba karya tulis ilmiah dan puncaknya adalah digelarnya Tegal Pustakavaganza, yakni pameran buku sekaligus jamboree perpustakaan tingkat Jawa Tengah, yang rencananya menghadirkan Duta Baca Nasional, Najwa Shihab, juga pemutaran film lokal yang meraih prestasi fenomenal berjudul Turah. (Sa. Amin)