Bali – Kota Tegal dengan jumlah penduduk sebanyak 276.734 jiwa ini sempat dijuluki sebagai Jepangnya Indonesia. Kota Tegal mempunyai beberapa industri pengecoran dan pengerjaan logam yang sengaja dibangun pada tahun 1940 untuk mencukupi kebutuhan peralatan perang bagi tentara Jepang. Dari situ, masyarakat mulai mendapatkan keterampilan untuk mengerjakan logam sehingga keahlian tersebut digunakan untuk membangun bengkel-bengkel sederhana di sekitar Tegal.

Berangkat dari sejarah itulah Pemerintah Kota Tegal melalui Walikota Tegal, KMT. Hj. Siti Masitha Soeparno bertekad mengembalikan kejayaan industri logam di Kota Tegal.

“Dengan industri logam kita bertekad mengembalikan Kota Tegal sebagai Jepangnya Idonesia” ungkap Walikota.

“Kita akan perhatikan potensi lokal, Kota Tegal, Jawa Tengah Harus bekerjasama dengan Provinsi Bali, ini untuk memperkuat program pembangunan nasional dengan keunggulan anak bangsa,” ucap Walikota.

“Dengan program kendaraan perdesaan ini tentu saja bisa menjadi prospek yang di ciptakan di  daerah, sehingga bisa memudahkan mobilisasi dari  para pelaku usaha untuk berkarya, kita akan gandeng anak anak muda dan SMK yang kita arahkan ke bidang otomotifnya.” Tambah Walikota dalam kesempatan di Wawancarai oleh pewarta Kabar Nusa. com

Ini berlangsung pada saat acara Expo Industri Kreatf Mobil dan Motor Seni dengan tema membangun Industri Kreatif Indonesia Menuju Pasar Bebas ASEAN dan Perdagangan Global”, Kamis (9/3/2017) di Gedung BCIC ( Bali Creative Industri Center ) Jl. Wage Rudolf Supratman no. 132, Kesiman Kertalangu, Denpasar – Bali .

Dalam paparannya diacara tersebut disebutkan komitmen Pemerintah Kota Tegal untuk pengembangan sentra-sentra industri potensial untuk akselerasi pertumbuhan industri unggulan Kota Tegal (industri logam) yang telah dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Tegal tahun 2014 – 2019.

Dalam mendukung iklim investasi di Kota Tegal, dengan kebijakan, regulasi dan payung hukum yang mendukungnya  diantaranya,Pelayanan Satu Pintu secara online melalui Sistem Informasi Manajemen One Stop Service (SIMOSS), Penyederhanaan sistem dan prosedur, Perizinan pararel yaitu pelayanan beberapa jenis perizinan (Izin Gangguan, IMB, SIUP, TDP) dapat diselesaikan secara bersama dalam satu waktu, Waktu penyelesaian perizinan tepat waktu dan Pemberian keringanan pajak dan retribusi sesuai ketentuan.

Termasuk bekerjasama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Pemerintah Kota Tegal memberikan kemudahan akses keuangan bagi IKM Logam.

“OJK secara konsisten  mendorong perbankan untuk menyalurkan pembiayaan kepada industri logam utamanya kredit dengan skim khusus seperti Kredit usaha Rakyat. Outstanding KUR di Kota Tegal pada akhir tahun 2016 mencapai Rp454 miliar,” ungkap Walikota.

“Dengan keunggulan letak geografis, kebijakan pro investasi, kemudahan akses modal kerja, tarif UMK yang bersaing serta komitmen peningkatan quality control, Pemerintah Kota Tegal menawarkan kesempatan kerjasama kepada pihak-pihak yang memiliki komitmen untuk turut mengembangkan IKM logam Kota Tegal melalui proses pembinaan yang didukung dengan kepastian akses pasar.” tambah Walikota

“Perusahan besar konsumen industri logam diharapkan melibatkan IKM logam Kota Tegal dalam value chain untuk mendapatkan nilai dan keuntungan yang kompetitif. Kemitraan tersebut dapat direalisasikan dengan memberikan quota supply produk sekaligus memberikan pembinaan teknis.” ujar Walikota.

Aktivitas usaha industri logam yang ada di Kota Tegal terdiri atas industri pengerjaan logam, industri pengecoran logam, serta dok dan galangan kapal.” pungkas Walikota.

Diungkapkan oleh Presiden IOI, Ir. I Made Dana M, Tangkas, M.Si., bahwa acara ini berlangsung berkat kerjasama dengan kementrian perindustrian, kementrian Koperasi dan UMKM, Kementria Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Badan Ekonomi Kreatif ( Bekraf ), Pemda Bali, Kadin/Kadinda Bali, Universitas Udayana dan Politeknik Negeri bali menyelenggarakan Expo Industri Kreatf Mobil dan Motor Seni dengan tema membangun Industri Kreatif Indonesia Menuju Pasar Bebas ASEAN dan Perdagangan Global”

“Tujuan dari diselenggarakannya expo ini adalah dalam rangka memberikan kesempatan kepada para pelaku usaha indstri Kreatif di bidang otomotif untuk bisa mempromosikan usahanya serta melakukan sharing informasi dalam rangka meningkatkan daya saing dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean ( MEA ) dan perdagangan Global.” ungkap I Made.

Acara juga di isi pemateri dari Pemerintah Provinsi Bali, Badan Ekonomi Kreatif ( Bekraf ), kementrian perindustrian, kementrian Koperasi dan UMKM, Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, dan dari OJK Pusat.

Dari semua pemateri sepakat untuk memajukan perekonomian Nasional yang mandiri dan kuat melalui penguatan UMKM dan potensi lokal melalui kebijakan dari masing masing  bidang.