TEGAL-Bertempat di Ruang Audio Visual (AV) Perpustakaan Daerah Kota Tegal Mr. Besar Martokoesoemo, Jumat (10/2), telah berlangsung presentasi buku folklore Kota Tegal. Di hadapan tim teknis kegiatan yang terdiri dari pejabat struktural, pustakawan dan staf teknis, dan  Cresindo.

Cresindo memang konsultan yang ditunjuk untuk kegiatan tersebut. Perwakilan Cresindo,  Erwindo Hascaryo dalam presentasinya menyuguhkan perkembangan penyusunan buku folklore. Dalam penyusunan buku folklore pihaknya bakal menggandeng tokoh seni, budayawan, tokoh sepuh dan sosok-sosok yang kredibel dalam jagad budaya dan sastra.

“Ini guna terwujudnya buku folklore yang nantinya bisa dijadikan referensi oleh peneliti, pengamat sastra/budaya atau sekadar konsumsi baca masyarakat,” terang Erwin usai merepresentasikan hasil kerjanya.

Sejauh ini di Kota Tegal, tak terkecuali di perpustakaan daerah, masih belum ada pustaka-buku yang merangkum folklore. Folklor adalah cerita rakyat yang bersifat fiktif dan populer di masyarakat. Keberadaanya dominan berujud lisan, sedangkan kedalaman folklore dipenuhi dengan ajaran budi pekerti dan pesan moral.

“Masyarakat Kota Tegal patut bangga pada Dinas Perpustakaan yang teleh peduli dan apresiatif mengemas kearifan local menjadi format buku. Kali ini tentang folklore, kedepan semoga lebih banyak lagi materi-materi lokal yang dipustakakan,” tutur Erwin penuh harap.

Selain Erwin, tampil dalam presentasi folkor tersebut adalah YY. Haryo Guritno. Dia memaparkan bahwa buku folklore nantinya akan memuat 13 judul yang berarti ada 13 cerita rakyat Kota Tegal. Kesemua materi disuguhkan dengan gaya cerpen bergenre sastra pop.

“Demi memuaskan pembaca, kami melengkapi cerita percerita dengan ilustrasi yang digarap perupa Wowok Legowo. Buku folklore ini memang sangat layak ditunggu,” Pungkas Yeye (Sa. Amin)