Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Tegal tak henti-hentinya berbenah meningkatkan citra layanan publik. Hal tersebut sejalan dengan tekad Walikota dan Wakil Walikota Tegal yang gencar menebarkan spirit Inovasi.
Setelah beberapa yang lalu, membuat inovasi “Zona Pustaka Braile” dan “Mas Darkeli”, kini Perpusda Mr. Besar Martokoesoemo tengah melakoni “Sherbu Lokalan”.
“Perpusda Kota Tegal kini tengah mengekspansi diri, berinovasi menjadi Sherbu Lokalan, yakni Publisher Buku Lokal/Tegalan,” kata Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Tegal Mohamad Afin melalui Kabid Perustakaan Wiluyo.
Wilu (Sapaan akrab Wiluyo) menuturkan, nantinya Perpusda tak hanya menjadi media peminjamaan buku, namun sekaligus sebagai penerbit buku-buku lokal, karya penulis Kota Tegal dan terutama yang berbahasa/berdialek Tegal.
Berdasarkan data hasil Stock Opname Pustaka tahun 2019 ini, total koleksi buku perpusda sebanyak 34.740-eksemplar. 681 buku diantaranya adalah buku lokal, atau sekitar 1,96%. Hal tersebut menurut Wilu, realita yang tak sepadan, karena Kota Tegal adalah Kota Sastra yang memiliki 2 Sastrawan Angkatan ’66 dan merupakan gudang talenta kepenulisan.
“Kita memiliki banyak penulis/pengarang. Pemkot melalui Dinas Arpus akan menyediakan ruang agar karya lokal Tegalan bertahap terbukukan, sehingga tidak tergilas culturetainment yang kadang lebih diminati publik. Sherbu Lokalan adalah inovasi solusif,” pungkas Wilu lebih optimistis.
