Tegal – Bertempat di Kelurahan Bandung, Kecamatan Tegal Selatan sebanyak 26 warga mengikuti deteksi dini kanker serviks, Jumat (12/7). Deteksi tersebut sangat penting untuk mengetahui secara dini kesehatan reproduksi perempuan. Sehingga perempuan akan dapat lebih berhati-hati dalam menjaga kesehatan diri.
Anny Fauziyah selaku Dosen Poltekes Kemenkes Semarang menyampaikan total ada 26 warga yang mengikuti deteksi dini kanker serviks saat ini. Dari target yang sudah ditentukan ada sekitar 24 orang, hal itu berarti ada antusiasme yang tinggi dari masyarakat sekitar. Antusiasme tersebut tumbuh karena adanya edukasi tentang kanker serviks yang sudah dilakukan bersama Puksesmas Bandung.
“Dengan edukasi yang telah dilakukan, warga jadi timbul kesadaran untuk melakukan deteksi dini kanker serviks,” ujar Anny.
Anny mengungkapkan untuk hasil dari pemeriksaan, tidak bisa disampaikan karena hal itu bersifat pribadi. Intinya supaya warga terhindar dari kanker serviks maka diharapkan jangan melakukan hubungan intim secara sembarangan. Kalau itu dilakukan, bisa menimbulkan penyebaran Penyakit Menular Seksual (PMS). Selain itu, untuk remaja agar tidak melakukan pernikahan dini atau dibawah usia. Karena usia remaja rentan terkena kanker serviks.
“Jangan sampai melakukan pernikahan dini, karena organ kewanitaan belum siap. Apabila itu dipaksakan akan rentan terkena kanker serviks,” ungkap Anny.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Bandung dr Destina menerangkan pemeriksaan deteksi dini kanker serviks itu dilakukan untuk menumbuhkan kesadaran warga arti pentingnya kesehatan reproduksi. Karena warga sudah diberi pengetahuan tentang kanker serviks melalui edukasi. Dan saat ini merupakan penerapan dari edukasi yang telah diberikan.
“Saat ini merupakan pemeriksaan deteksi dini kanker serviks sebagai implementasi dari edukasi yang telah diberikan,” terang dr Destina.