Tegal – Wisuda Peserta didik SUPM Negeri Tegal angkatan 54 tahun pelajaran 2018/2019 berlangsung di Aula SUPM Negeri Tegal. Hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Walikota Tegal Muhamad Jumadi beserta istri, Kepala Pusat Riset Perikan Waluyo Sejati A, Ibu peserta didik SUPM Negeri Tegal Hj. Roro Kusnabillah Dedy Yon Supriyono dan beberapa pejabat terkait. Rabu (12/6).
Kepala SUPM Negeri Tegal Maskuri melaporkan bahwa kelulusan angkatan ke-54 berjumlah 162 pesertadidik, maka jumlah lulusan SUPM Tegal dari angkatan 1 hingga angkatan ke-54 seluruhnya berjumlah 5.623 pesertadidik. Para wisudawan yang saat ini diwisuda selain telah selesai melaksanakan ujian nasional Kemendiknas, sebelumnya mereka juga telah melaksanakan ujian sertifikasi kompetensi sesuai program keahliannya masing-masing dengan memperoleh sertifikat keahlian dan keterampilan.
‘’ Dapat pula kami informasikan bahwa untuk membantu menyalurkan lulusan SUPM Tegal, kami telah melakukan kerja sama dengan pihak dunia usaha dan dunia industri perikanan di dalam maupun di luar negeri. Pihak-pihak DU/DI tersebut telah melakukan seleksi untuk merekrut siswa SUPM Tegal dalam program pemagangan,’’ tambah Maskuri.
Dari 162 siswa yang diwisuda, 142 orang (87,65%) telah terserap di dunia usaha dan industri perikanan di dalam dan di luar negeri. Sebanyak 20 orang (12,35%) mengikuti seleksi pendidikan di beberapa perguruan tinggi.
Dalam sambutan Wali Kota Tegal H. Dedy Yon Supriono yang dibacakan oleh Wakil Wali Kota Tegal Muhamad Jumadi menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Tegal dalam hal ini terus mendorong inisiatif sekolah kejuruan untuk lebih mengembangkan potensi yang dimiliki, termasuk di dalamnya mempersiapkan anak – anak agar dapat merebut kesempatan di dunia kerja.
’’Saya merasa bangga atas keberhasilan SUPM Tegal selama ini, para lulusan SUPM Tegal telah mampu berkiprah di dunia kerja, baik nasional maupun internasional. Dari sebuah sekolah ini, ada siswa yang mampu berkiprah di kapal – kapal asing dan perusahaan asing,’’ papar Jumadi.
Saat ini kebutuhan tenaga kerja bidang maritim di dunia sangat besar yakni mencapai 320 ribu per tahun. Kondisi ini tentunya merupakan sebuah peluang bagi negara kita untuk penyiapan tenaga kerja bidang maritim. Hanya saja sejauh ini, Indonesia baru mampu menyediakan tenaga kerja bidang maritim (pelaut) sekitar 10 persen, selebihnya dipasok dari negera China, India, Bangladesh, Pakistan, Filipina dan Afrika.
‘’Dalam hal ini kita harus bisa merebut peluang ini, karena di Kota Tegal ada beberapa sekolah pelayaran /kebaharian. saya berharap kepada pengelola SUPM Tegal agar memaksimalkan upaya pengembangan sumber daya yang ada, sehingga siswa – siswi yang menempuh pendidikan di SUPM Tegal dapat menjadi sumberdaya manusia yang tangguh, disiplin dan professional,’’ ujar Jumadi
Indonesia merupakan negara bahari yang memiliki wilayah laut yang begitu luas, begitupun dengan Kota Tegal adalah kota maritim, sehingga wajar jika kemudian di Kota Tegal ini penguatan pendidikan perikanan dan kelautan dilakukan dengan sungguh – sungguh. Kita berharap, jangan sampai sekolah kelautan / pelayaran juga mengalami nasib yang hampir sama seperti sekolah pertanian, mulai tidak dilirik oleh anak – anak muda. Oleh karena itu, keberpihakan pemerintah daerah terhadap pembangunan perikanan dan kelautan kita dorong sekuat tenaga, agar peluang kerja di bidang maritim terbuka lebar di negeri sendiri, meskipun kita juga tidak menutup peluang kerja di luar negeri.
‘’Pendidikan di Kota Tegal harus melahirkan generasi muda yang berkualitas, dan tentu hal ini bisa dicapai dari konsistensi tenaga guru yang mengajar dengan sungguh – sungguh,’’ pungkas Wakil Walikota Tegal.