Yuri Oktavian Thamrin, Duta Besar Republik Indonesia (RI) di Belgia, berharap kerjasama antara Kota Tegal dengan Wallonia ditindaklanjuti dengan langkah-langkah nyata, bukan sekedar seremonial belaka. Hal ini disampaikan saat menyambut delegasi Kota Tegal dalam welcome dinner di salah satu rumah makan di daerah Tramland, Brussel, Selasa (11/12) lalu.

Duta Besar RI didampingi Atase Perdagangan, Atase Perindustrian dan sejumlah staf Kedubes mengatakan bahwa Belgia yang merupakan pusat Uni Eropa memiliki posisi strategis untuk wilayah Eropa. “Kerjasama dengan Wallonia melalui AWEX dapat dijadikan pintu masuk untuk pengembangan pasar bagi produk-produk potensial Kota Tegal,” ujar Yuri.

Walikota Tegal, Drs. HM. Nursholeh, M.MPd sangat mengapresiasi undangan jamuan makan malam dari Duta Besar RI di Belgia, sekaligus meminta permohonan fasilitasi untuk mengawal tindak lanjut dari upaya kerjasama yang dilakukan. Nursholeh menjelaskan bahwa kerjasama dengan AWEX ini dapat terjalin berkat peran Fatmi Woro dan tim dari Mutigo Indonesia yang telah mengakseskan asosiasi IKM Apik Banget binaan Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Pemerintah Kota Tegal dengan Wallonia Region of Belgium.

Yuri mencontohkan potensi Wallonia yang bisa diakses, salah satunya keberadaan proyek Pairi Daiza yang dikelola milyuner Belgia, Eric Domm. Pairi Daiza ini semacam TMII yang menampilkan keunikan etnisitas dari berbagai belahan dunia. “Kita bisa temukan kawasan bernuansa Bali di situ,” papar Yuri. Dan setiap summer session, dapat diupayakan gelaran budaya nusantara di Pairi Daiza, dengan segala produk ikutannya, baik fashion, kuliner maupun craft.

Di akhir kunjungan ke Belgia, pihak KBRI juga melepas delegasi Kota Tegal yang dipimpin Nursholeh. Ari Indarto, Atase Perindustrian KBRI Belgia, didampingi Iqbal Amrullah, mengantar delegasi ke bandara Brussels, sabtu (15/12) pukul 11.00 waktu setempat.