TEGAL-Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jateng, H. Farhani mengatakan, persoalan intoleransi tampaknya masih juga belum teratasi. Hal tersebut bisa dilihat dari berbagai aksi yang terjadi sampai saat ini.
Menurut Farhani, tindakan-tindakan intoleran masih kerap terjadi terutama yang berkaitan dengan agama, hal tersebut dikarenakan masih banyak perilaku yang menjurus pada agama dijadikan sebagai alat atau kepentingan sesaat (pragmatis), apalagi menjelang pesta demokrasi, baik pilkada, pilgub maupun pilpres.
“Untuk itu, kepada semua agama khususnya di Kota Tegal untuk bisa merawat hubungan antar agama melalui saling menghormati dan menyadari akan perbedaan”, kata Fanani, pada pembukaan Dialog Lintas Agama Tingkat Kecamatan di Kota Tegal, Senin (17/9) di Riez Palace Hotel Tegal.
Fanani mengungkapkan, perbedaan politik memang mendapat tempat terhormat di negara demokrasi. Namun, mengeksploitasi perbedaan hanya untuk meraup dukungan dengan cara memanipulasi nilai-nilai keberagaman bangsa seperti beragamnya suku, bahasa, ras dll, jika itu terjadi maka akan membayahakan kelangsungan hidup Bangsa Indonesia.
“Jika kita orang yang beragama, jadilah perekat/magnet dari semua agama yang ada, karena perbedaan adalah keniscayaan, urusan agama adalah urusan keyakinan, jika saudara kita sebangsa namun berbeda agama melakukan suatu kesalahan, maka kuncinya adalah maafkanlah. Saling memaafkan maka hidup kita akan nyaman, damai dan dinamis, sehingga akan tercipta kerukunan hidup dalam berbangsa,” pungkas Fanani.