TEGAL-Dalam rangka memenuhi kebutuhan uang kepada masyarakat selama bulan Ramadhan dan lebaran 2018, Kantor Perwakilan Bank Indonesia  (BI) Tegal menyiapkan ketersediaan uang sebesar Rp 5,4 triliun untuk wilayah se-Eks Karisidenan Pekalongan.

Kepala Kantor Perwakilan BI Tegal, Joni Marsius, mengatakan jumlah tersebut naik naik 25% dari tahun lalu. Sehingga masyarakat tidak perlu panik untuk mendapatkan uang pecahan bagi kebutuhan Idul Fitri 1439H, karena Bank Indonesia menyediakan dalam jumlah pecahan yang cukup dan kondisi layak edar.

“Masyarakat dapat melakukan penukaran uang kecil yang diselenggarakan oleh Bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Kabupaten Brebes, Tegal, Pemalang, Pekalongan, Batang, Kota Pekalongan, dan Kota Tegal”, kata Joni, Kamis (24/5) saat konferensi pers di kantor BI Tegal.

BI Tegal, kata Joni, hanya melayani penukaran uang kecil kepada masyarakat, penukaran uang yang sudah tidak layak edar yaitu uang yang ditarik dari peredaran, rusak, lusuh dan terbakar  melalui layanan kas mobil keliling dan melayani.

BI Tegal mencatat, penarikan uang yang dilakukan oleh Perbankan pada ramadhan pada tahun 2017 mencapai Rp 4,3 triliun naik 44% dari tahun sebelumnya. Pada lebaran tahun 2018, diperkirakan akan mengalami peningkatan sebesar 16% menjadi Rp 5,02 triliun.

Joni menyebut, peningkatan kebutuhan uang tunai tersebut antara lain dipengaruhi oleh tren pertumbuhan uang kartal dan preferensi perbankan ke pecahan Rp100.000,-. Kebijakan penambahan libur dan cuti bersama selama lebaran, wacana kenaikan Tunjangan Hari Raya (THR) bagi Aparat Sipil Negara dan Pensiunan.

Selain itu, Pilkada serentak di wilayah kerja BI Tegal terdapat yaitu Pemilihan Gubernur Jateng, Pilkada Kota Tegal, dan Pilkada Kabupaten Tegal pada tanggal 27 Juni 2018 yang bersamaan dengan periode Idul Fitri 1439H.

Joni menghimbau kepada Dinas, Instansi atau SKPD yang membutuhkan layanan penukaran uang untuk melakukan penukaran secara kolektif. Tujuannya selain untuk mengurangi antrian kepada layanan masyarakat umum, juga untuk menjaga keamanan serta mengurangi potensi kriminalitas.

“Selain itu, kami juga menghimbau Masyarakat untuk selalu waspada dan berhati-hati dalam bertransaksi dengan menggunakan uang, selalu cermat dan teliti terhadap ciri keaslian uang Rupiah, Ingat 3D – Dilihat, Diraba, Diterawang”, pungkas Joni. (Sa. Amin/wartabahari.com)