Walikota Tegal Dedy Yon Supriyono, SE.,MM membuka Kongres Sastra Tegalan Kaping Siji, Selasa (26/11) di Auditorium Universitas Pancasakti Tegal. Sejumlah tokoh, budayawan dan akademisi hadir pada kongres tersebut.
Kepala Balai Bahasa Jawa Tengah, Tirto Suwondo, Wakil Bupati Tegal Sabilillah Ardie turut hadir pada kongres itu.
Dalam sambutannya, Walikota Tegal Dedy Yon Supriyono menyampaikan dengan bahasa Tegal. Dedy Yon berharap penyelenggaraan Kongres Sastra Tegalan tetap dilaksanakan setiap tahunnya dan dapat menggairahkan penulis sastra Tegal. Selain itu, memantapkan bahasa Tegal agar menjadi kebanggaan.
“Anane penyelenggaraan Kongres Sastra Tegal kiyé mestiné dikandung maksud eben luwih gairah anggone nulis sastra Tegal. Kegiatan kiye uga dimaksudna kanggo mantepna Tegal eben dadi basa kebanggaan masyarakat, wong ora minder maning nganggo basa tegal, nang daerahé apa maning nang luar kota,” ungkap Dedy Yon.
Untuk mengangkat kearifan lokal, kata Dedy, pihaknya akan ada Perwaturan Walikota (Perwal) yang mengatur mengenakan baju adat tegalan. Perwal itu berlaku setiap hari Kamis untuk ASN di lingkungan Pemerintah Kota Tegal dan DPRD Kota Tegal. “Tentunya kita berupaya menjaga kelestarian budaya Kota Tegal,” kata Dedy.
Rektor UPS Tegal Dr. Burhan Eko Purwanto mengapresiasi terselenggaranya Kongres Sastra Tegalan. Sastra tehal hafus dilestarikan sehingga tidak terpengaruh interconnected society. Bahasa daerah harus dilestarikan.
Sementara itu, Ketua Panitia Dhimas Riyanto mengatakan kongres diharapkan menjadi landasan perkembangan sastra di Kota Tegal. 25 tahun sastra Tegal sudah terlihat karya-karyanya. Pada kesempatan itu Riyanto juga mengajak untuk semangat berkarya sebab karya sastra tegalan akeh sing nunggu (karya sastra tegalan banyak yang menunggu)
Sebagai nara sumber yakni, Dr. Sunu Wasono, Dina Nurmalisa, H.Hum , Ahmad Tohari, Dr. Tri Mulyono, Narudin, Wijanarto, dan Muarif Esage. Moderator Suriali Andi Kustomo dan Atmo Tan Sidik.