TEGAL-Nelayan Kota Tegal bertemu untuk berdialog dengan mantan Menko Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli, Kamis (4/1) di sekretariat Paguyuban Nelayan Kota Tegal (PNKT), Jalan Jongor Raya PPP Tegal Sari.
Selumnya, Rizal Ramli tiba ke Kota Tegal sekitar pukul 10.45 dan langsung menuju ke Tegalsari untuk bertemu nelayan. Kunjungan tokoh nasional itu dalam rangka menghadiri pengajian rutin Kliwonan Kamis malam (Jumat Kliwon) KH. Ahmad Zaidi Bin KH. Ahmad Armia di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah.
Di Tegalsari, Rizal disambut puluhan nelayan yang sudah menunggu. Nampak Kapolres Tegal Kota AKBP Jon Wesly Arianto, Ketua PNKT Susanto Agus Priyono, Tambari Gustam, Edy Budiharso dan tokoh nelayan lain.
Ketua PNKT Susanto Agus Priyono mengatakan sebanyak 600 nelayan Kota Tegal yang menggunakan alat tangkap cantrang, 540 diantaranya berhenti total. Sedikitnya 60 nelayan yang telah beralih menggunakan Jaring Gillnet.
“Dampak nelayan cantrang ini sangat domino. Banyak ABK yang terancam PHK”, ungkap Susanto.
Susanto menambahkan, sejak berakhirnya penggunaan cantrang akhir Desember lalu menajdi preseden buruk bagi nelayan. “Kapal-kapal saat ini tidak bisa melaut”, imbuh ketua PNKT itu.
Sementara itu, Rizal Ramli mengungkapkan penggunaan alat tangkap cantrang hasilnya banyak tetapi dianggap merusak lingkungan. Penggunaan jaring Gillnet agar ikan yang kecil tidak ikut terjaring sehingga dimasa mendatang tangkapan nelayan semakin banyak. “Jangka panjangnya, kita dapat menyelamatkan ikan-ikan yang kecil”, ungkap Rizal.
Setelah pertemuan ini, Rizal mengatakan akan bertemu langsung dengan Presiden dan para menteri secara pribadi. Ia akan meminta agar nelayan yang memiliki kapal 30 GT dapat mencari ikan di kawasan Natuna.
“Saya akan mencoba sampaikan kepada Pemerintah agar kapal-kapal ikan rakyat diatas 30 GT diberikan izin menangkap ikan di Natuna”, pungkas Rizal. (Sa. Amin/wartabahari.com)