Pemerintah Kota Tegal akan mendorong pengrajin pengokahan berbahan dasar ikan agar lebih berinovasi dan mengeluarkan variasi-variasi baru, hal ini disampaikan Plt. Wali Kota Tegal, M. Nursholeh saat menghadiri Pameran produk Perikanan di Pendopo Balai Kota Tegal, Senin (18/12). Menurut Nursholeh saat ini pengolahan ikan di Kota Tegal sudah semakin maju baik itu dari segi packing, peforma dan rasanya bisa bersaing dengan produk-produk dari daerah lain.
Nursholeh menuturkan, Pengolahan ikan yang diproduksi oleh Pengolah ikan kota Tegal akan lebih maju lagi jika produk-produknya sudah bersertifikat halal, sudah memenuhi standar SNI dan yang tidak kalah penting menurutnya adalah produk olahan ikan tersebut sudah terdaftar ditetapkan dalam Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Jika persyaratan tersebut sudah terpenuhi maka Nursholeh yakin bahwa produk-produk olahan ikan asal kota Tegal akan lebih bisa bersaing dengan produk-produk olahan ikan dari daerah lain.
Meliha potensi pengolahan ikan secara tradisional semakin meningkat, baik secara kwantitas dan kualitas, rasa dan olahan ikan lebih variatif, selaku Plt. Walikota Tegal, Ia menyampaikan ingin mengangkat derajat para pengrajin olahan ikan, agar bisa lebih sejahtera.
Dalam rangka mendorong pengembangan pengolahan ikan ini Nursholeh menghimbau dinas terkait baik itu Dinas Koperasi, Perdagangan dan UMKM dan Dinas Kelautan dan Perikanan, Pertanian dan Pangan Kota Tegal (DKP3) bisa mendorong pengembangan, baik itu melalui pelatihan-pelatihan, pembinaan dan studi banding agar supaya para pengolahan ikan lebih sejahtera.
Khaerul Huda, sementara ini
Sementara itu, Kepala Bidang Kelautan dan Perikanan, Dinas Kelautan dan Perikanan, Pertanian dan Pangan (DKP3) Kota Tegal Setyo Widardo menyampaikan bahwa kelebihan dari produk olahan ikan di Kota tegal adalah sudah bisa berinovasi, berbagai jenis produk olahan sudah variatif dari hasil studi banding dan pelatihan-pelatihan melalui pembinaan-pembinaan yang daiadakan oleh DKP3.
Menurut Widardo, saat ini pengolahan ikan ini terkendala dengan bahan baku yang semakin kurang, uang Ia khawatirkan adalah kurangnya bahan baku, jika bahan baku kurang dikawatirkan ikan-ikan dengan kualitas kurang bagus dipakai sebagai bahan pengolahan, dan mempengaruhi rasa.
Kerupuk menjadi olahan terbanyak dan paling polpuler, dan sudah banyak selain jenis-jenis olahan ikan, ada Brownies Ikan Keju dan yang baru adalah sepatu berbahan dasar kulit ikan
Saat ini bantua dari Pemerintah Kota Tegal dalam bentuk dengan melakukan pelatihan-pelatihan, pembianaan kepada kelompok dan studi banding sudah dibiayai oleh APBD II, dsisi lain dari Pemerintah provinsi juga melakukan penyuluhan-penyuluhan juga pelatihan-pelatihan dan dari pemerintah Pusat bantuan melalui BP3, menurut widardo kemajuan pengolah ikan di kota Tegal adalah wujud kemandirian pengolah ikan, yang didukung dengan Pemerintah.
Sementara ini pengrajin dan pengolah ikan yang sudah berbadan hukum di kota Tegal berjumlah 12 kelompok, dan masing-masing kelompok terdiri dari 20 orang , namun untuk pengrajin atau pengolah ikan rumahan jumlahnya cukup banyak.