TEGAL – Sejumlah penyair dari berbagai daerah pada Sabtu (11/11) malam berkumpul di Kampung Seni PAI Tegal, kehadiran mereka  dalam rangka perhelatan Launching Buku Antologi Puisi Ruang Tak Lagi Ruang. Buku antologi tersebut adalah buku kumpulan puisi karya penyair Indonesia tentang Nurngudiono dan Tegal. Hadir dalam kegiatang tersebut para pernyair yang karyanya terangkum dalam buku tersebut yakni penyair dari Semarang, Jepara, Jakarta, Kendal, Bogor, Pekalongan. Dari pemerintah Kota Tegal diwakili oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota  Tegal dan hadir pula Ketua DPRD Kota Tegal serta Kepala Perpustakaan Kota Tegal.

Dalam balutan kekeluargaan dan harmoni di isi dengan penampilan Kelompok Musik Sastra Warung Tegal (KMST) yang merupakan bentukan dari alm. Nurngudiono dengan membawakan lagu-lagu Tegalan. Sedangkan pembacaan puisi oleh penyair membuat suasa menjadi meriah penuh kreatif.

Plt Walikota Tegal dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tegal menyampaikan  bahwa sastra memiliki peran didalam membangun sebuah pemerintahan, melalui saran dan kritik berbentuk karya sastra, baik puisi, cerpen, novel dan pertunjukan teater.

Plt. Walikota Tegal memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada  penyair Indonesia yang telah hadir di Kota Tegal dan mau menuangkan karyanya dalam bentuk puisi. Sehingga buku antologi puisi ‘’ruang tak lagi ruang’’ tentang Nurngudiono dan Tegal tercipta. ‘’Ini adalah bentuk nyata dari seniman, penyair bagi Kota Tegal yang harus didukung dan diberikan ruang kreatif.’’ Paparnya.

Sedangkan Ketua DPRD Kota Tegal, Edy Suripno, S.H,M.H menyampaikan dalam sambutannya  bahwa keberadaan Kampung Seni PAI Tegal yang merupakan sebuah wadah seni dan budaya Tegal harus diberikan dukungan agar mampu terus melaksanaan dan melestarikan seni budaya Tegal.

Salah seorang sahabat alm. Nurngudiono menuturkan bagaimana Nurngudiono dalam berkiprah didalam seni dan budaya Tegal. ‘’Selain pemusik, Nurngudiono merupakan seniman serba bisa. Puisinya pernah dimuat dalam antologi Penyair Jawa Tengah, Jentera Perkasa serta berkecimpung dalam dunia sinematografi. Bersama dengan Imam Tantowi, ia pernah main dalam Jejak Sang Guru, Rumah Tak Berpintu dengan Yono Daryono, Tukang-tukang Kemoncer besutan Andi Prasetyo dan Kembang Warung Tegal garapan Abnar Romli.’’ Ungkanya.

‘’ Kampung Seni Pantai Alam Indah (PAI) Tegal adalah oase seni yang menyuburkan humus berkesenian di Tegal. Keberadaan Kampung Seni merupakan aktivitas Nurngudiono bersama Widodo selepas pensiun dari Dewan Kesenian Tegal (DKT) untuk kali 2 periode yakni periode 2006-2009 dan periode 2009-2012. Harus diakui DKT dipimpin Nurngudiono menjadi panggung berkesenian tiada henti. Banyak pementasan seni digelar dan menggairahkan. Hingga tak jarang menciptakan kecemburuan berkreativitas.’’ tambah Wijanarto dalam celotehnya tentang Nurngdiono dan Kampung Seni PAI Tegal pada saat sesi launching.

Kemeriahan itu pun dimerihakan oleh Alfaiteh, sekelompok anak muda yang cinta dan dekat dengan sosok Nurngudiono terutama kecintaan mereka pada lagu karya Nurngudiono. (S.Mu’min/wartabahari.com)