TEGAL – Penyelenggaraan Musikalisasi Puisi yang dilakukan oleh peserta didik SMA Negeri 1 Kota Tegal pada Sabtu (23/9) menempatkan 18 kelompok dari kelas XI (sebelas). Dimana setiap kelompok membawakan satu puisi yang dimusikalisasikan. Kreatifitas dalam mengolah puisi nampak beragam setiap kelompoknya, ada yang menggunakan alat musik, ada pula perbaduan nyayian serta pembacaan puisi lengkap dengan teatrikalnya. Ada pula tim juri penilai yang terdiri dari guru dan seniman, diantaranya M. Rudiyanto atau lebih dikenal Rudi Iteng dan Endang Supadmi serta Bontot Sukandar.

Dewasa ini tidak banyak sekolah yang dapat mengarahkan peserta didiknya untuk mengenal lebih dalam sebuah karya sastra. Namun ditangan M. Rudiyanto (Rudi Iteng) dan Endang Supadmi, sastra lebih mengakar dikalangan peserta didik SMA Negeri 1 Kota Tegal, terbukti dengan beberapa kali penyelanggaraan tugas mata pelajaran yang berkaitan dengan sastra selalu menghadirkan peristiwa nyata agar peserta didik lebih mengenal ruh sastra itu sendiri. Sebut saja Pagelaran Wayang Orang Orangan (WOO), Pementasan Drama dan Musikalisasi Puisi yang selalu rutin digelar dalam rangka mengimplementasikan sastra.

Seperti yang diungkapkan oleh M. Rudiyanto bahwa apa yang dilakukan adalah sebagai bentuk menjaga ruh sastra. ‘’Dengan pola musikalisasi puisi kami berusaha menjaga ruh sasta, agar generasi penerus tahu dan lebih mengenal sastra. Ini adalah keberanian dari peserta didik kami, mereka mampu mengekplorasi puisi dengan gaya mereka sendiri,’’ paparnya.

Hal serupa disampaikan oleh Endang Supadmi bahwa musikalisasi puisi yang dilakukan meskipun bentuk penugasan namun nantinya ada kesadaran dan pengenalan lebih dalam mengenai puisi tersebut. ‘’Mereka membuat puisi masing-masing dan memilih yang terbaik untuk dibawakan dalam musikalisasi puisi mewakili kelompoknya,’’ ungkapnya.

Sedangkan Bontot Sukandar selaku seniman sekaligus salah seorang juri dalam kegiatan tersebut mengungkapkan dengan adanya musikalisasi puisi para peseta didik diberikan keleluasaan dalam unsur musik. ‘’Spirit dalam mengarasmen musik cukup bagus, namun ada beberapa yang nampak seperti dramatisasi  puisi atau lebih pada puisi kreatif. Namun hal itu menjadi catatan bagi peserta agar pemahaman mengenai musikalisasi puisi dapat dimengerti dan sebagai tolak ukur nantinya untuk adik kelasnya,’’ papar Bontot.

(S.Mu’min/wartabahari.com)