TEGAL-Festival Seni Budaya dan Kuliner Tegal Tempo Dulu yang menjadi event tahunan Pemerintah Kota Tegal menjadi potensi wisata Kota Tegal. Berbagai kuliner jaman dulu dapat dijumpai pada event tersebut.

Pada festival tersebut setiap Kelurahan menampilkan jajanan jaman dahulu (jadul) yang menjadi potensi atau ciri khas masing-masing kelurahan. Kali ini festival tersebut digelar di Jalan Pemuda Kota Tegal, Sabtu (13/5) pagi.

Ada Rujak teplak, Onde-onde, Gempol, Kembang temu, Mentho, Klepon, Kapur, Botok, Petis, Lolos, Bogis poci, Kamir, Cetil, Gemblong Pencok, Cetot, Bongko, Combro, Apeh, Glotak, Dawet, Geplak dan kuliner lainnya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tegal Dr. Johardi mengatakan kegiatan ini untuk melestarikan seni budaya dan potensi usaha kecil menengah yang ada di Kota Tegal. selain itu, untuk menanamkan rasa cinta kepada seni dan budaya daerah pada kalangan masyarakat, pelajar dan instansi pemerintah.

“Serta untuk meningkatkan peran pemerintah dalam melestarikan permainan tradisional serta kuliner,” ungkap Johardi

Walikota Tegal KMT. Hj. Siti Masitha Soeparno mengatakan festival seni budaya dan kuliner sebagai ajang positif yang mengingatkan bahwa negara Indonesia dari Sabang sampai dengan Merauke memiliki beragam budaya yang meruapakan kekayaan bangsa Indonesia.

Kota Tegal khususnya yang sudah terangkat lewat warteg, ini memiliki makna potensi dan  mengingat kearifan lokal melalui kuliner. Kemudian balo-balo yang merupakan seni budaya khas yang dimiliki Kota Tegal.

“Ini merupakan potensi wisata, kita ini punya kekayaan lewat seni kebudayaan dan kuliner,” ungkap Walikota

Walikota menambahkan dengan adanya kegiatan festival seni budaya diharapkan dapat menumbuh kembangkan rasa cinta, memiliki dan melestarikan kearifan lokal yang ada di Kota Tegal. Berbagai kuliner tempo dulu dapat memberikan nuansa nostalgia, itu adalah potensi yang harus dilestarikan bersama. (Sa. Amin)