TEGAL – Gelaktawa pengunjung Festival Seni Budaya dan Kuliner Tegal Tempo Doeloe Sabtu (13/5) malam pecah tak beraturan. Mereka terpingkal melihat aksi kelompok Ketoprak Taruna Budaya dari Kelurahan Tegalsari. Lakon yang dibawakan cukup ringan tapi mampu memberikan hiburan bagi para penonton, adalah lako Suminten Edan.

Suminten Edan menceritakan seorang tokoh perempuan yang gila karena ditolak oleh sang lelaki pujaan yaitu Mas Broto. Penolakan tersebut dikarenakan sang ayah Broto tidak menepati janjinya atas usaha yang dilakukan ayah Suminten dalam mengamankan Adipaten. Janji tetaplah janji, namun janji untuk menjodohkan antara Suminten dan Mas Broto tak kunjung ditepati oleh pihak Adipen. Perselisihan pun terjadi diantara keduanya. Hingga akhirnya Suminten dapat kembali menjadi wanita normal setelah beberapa kali diobati oleh kesatria sakti dari Adipaten. Janji untuk menikahkan itu akhirnya di tepati oleh pihak raja, mesti Mas Broto sudah memiliki pujaan hatinya.

Tepuk tangan meriah mengakhiri pertunjukan tersebut, salah satu penonton menuturkan bahwa dirinya merasa terhibur dengan pertunjukan ketoprak yang dibawakan oleh Taruna Budaya dari Tegalsari. ‘’Pertunjukan ketoprak ini mampu menghibur saya, ceritanya ringan namun syarat mangka, sukses selalu untuk seni dan budaya kita’’, tutur Kartika. (S.Mu’min).