TEGAL – Jagad keilmuan terus berkembang dengan pesat, penemuan demi penemuan satu persatu muncul bagai arus gelombang pasang. Mulai bidang teknologi hingga bidang pendidikan. Ada satu yang menarik dari perkembangan keilmuan di sekitar kita, adalah dalam bidang pendidikan yaitu munculnya pandangan baru mengenai ilmu bidang matematika. Matematika Detik merupakan karya besar dari masyarakat Tegal, sebut saja Ahmad Thoha Faz sang penemu Matematika Detik.
Dalam kesempatannya Ahmad Thoha Faz mengungkapkan bahwa Matematika Detik lahir karena berangkat dari dua masalah. ‘’Pertama bahwa matematiika itu susah, matematika dipelajari dari jenjang SD sampai perkuliahan tapi faktanya hanya mampu dipahami oleh segelintir orang saja. Yang kedua bahwa matematika dianggap bersebrangan dengan kreatifitas, bahwa matematika itu otak kiri dan kreatifitas otak kanan’’. Ungkap Ahmad Thoha Faz.
‘’Padahal era sekarang adalah era untuk menuntut sebuah kreatifitas. Matematika detik mengembalikan matematika sebagai bagian dari kegiatan berfikir manusia. Berfikir manusia ada dua yaitu berfikir cepat dan berfikir lambat. Berfikir cepat adalah intuisi sedangkan berfikir lambat merupakan logika. Faktanya disekolah lebih banyak berfikir lambat dan seharusnya lebih dituntaskan pola berfikir cepat’’, tambah Ahmad Thoha Faz.
Matematika detik terdiri dari empat level diantaranya yang pertama baca angka secepat baca kata. Level kedua otak bukan kalkulator, level ketiga berfikir sebelum bicara, level keempat pola pikir motivator. Kesemuanya dapat dilihat pada buku karya Ahmad Thoha Faz dengan judul Matematika Detik yang beberapa bulan yang lalu sudah beredar. (S.Mu’min)