BATANG – Wali Kota Tegal, Dedy Yon Supriyono mengusulkan lima usulan prioritas untuk dibantu dalam penganggarannya oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah pada Musyawarah Perencanaan Pembangunan Wilayah (Musrenbangwil) Eks Karesidenan Pekalongan yang bertema “Meneguhkan Posisi Jawa Tengah sebagai Lumbung Pangan Nasional”, yang berlangsung di Pendopo Kabupaten Batang, Kamis (24/4) siang.
Hadir dalam Musrenbangwil Eks Karesidenan Pekalongan, Ketua DPRD Kota Tegal Kusnendro, Sekretaris Daerah Kota Tegal Agus Dwi Sulistyantono, Kepala Bapperida Kota Tegal R. Resti Drijo Prihanto, dan Kepala OPD terkait di Lingkungan Pemkot Tegal.
Dedy Yon Supriyono menyampaikan lima usulan dari Kota Tegal, antara lain pembangunan saluran irigasi tersier di tiga kelurahan dengan anggaran Rp5 miliar guna mengairi sawah seluas 35 hektar.
Kemudian pembangunan rumah potong hewan senilai Rp10 miliar untuk memenuhi kebutuhan daging yang aman dan halal.
Selanjutnya usulan revitalisasi Pasar Sumurpanggang dengan anggaran Rp7 miliar guna meningkatkan ekonomi kerakyatan.
Juga pembangunan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Tegalsari dengan alokasi dana Rp3 miliar agar lebih layak digunakan.
Terakhir pembangunan kolam retensi atau polder Jongor Tegalsari senilai Rp27 miliar untuk mengatasi masalah rob serta cadangan air bagi Kota Tegal.
Dedy Yon juga menyinggung terkait kabupaten/kota di eks Karesidenan Pekalongan mencakup Kota Tegal, Kabupaten Tegal, Kabupaten Pemalang, Kabupaten dan Kota Pekalongan, Kabupaten Brebes, dan Kabupaten Batang sebagai daerah-daerah yang masih menghadapi tantangan besar, terutama dalam pembangunan infrastruktur dan kesejahteraan masyarakat.
Dedy Yon berharap agar Gubernur Jawa Tengah dapat merealisasikan bantuan untuk eks Karesidenan Pekalongan ini sebagai super prioritas.
“Bahwa usulan dari eks Karesidenan Pekalongan harus mendapat perhatian lebih dalam Musrenbangwil Jawa Tengah. Saya berharap agar usulan ini tidak sekadar menjadi prioritas, tetapi menjadi super prioritas,” ungkap Wali Kota Tegal.
Selain Kota Tegal, berbagai usulan juga disampaikan oleh perwakilan daerah lainnya.
Tuan rumah, Bupati Batang M. Faiz Kurniawan dalam paparannya mengatakan Kabupaten Batang menyumbang produksi beras sebesar 102.000 ton per tahun dengan penggunaan 85.000 ton, sehingga surplus. Namun, regenerasi petani masih menjadi tantangan yang harus segera diatasi.
Ada lima zona pengembangan wilayah yang telah dirancang, yakni zona pertanian dan agrowisata, zona industri, zona bahari, zona pendidikan, serta zona pemerintahan. Semua ini dirancang tanpa tumpang tindih, dengan infrastruktur dan lahan sebagai aspek utama yang perlu diperhatikan.
Wakil Wali Kota Pekalongan, Hj. Balqis Diab, serta Bupati Tegal, Ischak Maulana Rohman, turut memaparkan kebutuhan masing-masing wilayah. Begitu pula Wakil Bupati Brebes, Wurja, dan Bupati Pemalang, Anom Widyantoro.
Wakil Bupati Pekalongan, Sukirman, menekankan perlunya peningkatan ketahanan pangan dan revisi RTRW guna meningkatkan produktivitas, khususnya di sektor lahan sawah.
Dalam Musrenbangwil ini, Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Tengah menegaskan bahwa semua usulan telah dievaluasi dengan cermat. Tidak ada usulan yang diabaikan, karena semua memiliki urgensi tinggi, baik dalam aspek infrastruktur maupun ketahanan pangan.
Gubernur Jawa Tengah, Achmad Luthfi, menyatakan beberapa usulan telah clear, termasuk pembangunan Jalan Wiradesa, Asem Donyong, Larangan Kabupaten Tegal, dan Polder Tegalsari Kota Tegal.
Dikatakan Achmad Luthfi, Musrenbangwil ini menjadi wadah bagi pemerintah daerah untuk menyampaikan kebutuhan masyarakat secara langsung.
Gubernur menekankan pentingnya kerja sama antardaerah agar pembangunan Jawa Tengah lebih terarah dan berkelanjutan.
Selain itu, investasi juga menjadi faktor krusial untuk mempercepat pembangunan. Dengan keterbatasan PAD yang hanya mencakup 15 persen untuk kebutuhan pembangunan, pemerintah daerah perlu menarik investasi dari berbagai sektor guna meningkatkan ekonomi regional.
Gubernur berharap bahwa pada 2026, Jawa Tengah dapat mencapai swasembada pangan dan menjadi lumbung nasional yang mampu bersaing dengan Jawa Timur.
Usulan yang telah diajukan akan dikaji lebih lanjut dan diharapkan dapat segera direalisasikan untuk kemajuan daerah.(*)