TEGAL-Untuk mengenalkan museum energi listrik, Perusahaan Listrik Negara (PLN) menggelar Fun Learning Museum Listrik dan Energi Baru (MLEB) Untuk Menumbuhkan Inspirasi Generasi Masa Depan Yang Lebih Baik dan Berwawasan Lingkungan, Kamis (27/4) di aula eks Samsat komplek Balaikota Tegal.

Hadir dalam acara tersebut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Drs. Johardi, Assisten Manajer Museum Listrik dan Energi Baru Frangky Paulus, Kepala PLN AJP Tegal Roxy, perwakilan Kepala SMA/SMK/SMP, Pengawasa TK/SD, Kepala UPTD Dikbud, Biro Jasa Pariwisata dan sebagainya.

Assisten Manajer Museum Listrik dan Energi Baru Frangky Paulus mengatakan perusahaan listrik negara (PLN) yang telah berdiri sejak 42 tahun lalu kini telah memiliki  museum. MLEB adalah sebuah museum yang ada di komplek Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta.

“Kami berharap sekolah-sekolah yang ada di Kota Tegal  dapat mengunjungi museum listrik,” kata Frangky

MLEB, kata Frangky merupakan museum yang berkonsep three in one yaitu, rekreatif, edukatif dan inovatif. Dengan konsep tersebut kunjungan ke museum ini menjadi lebih fun dan mencerdaskan karena dilengkapi dengan berbagai koleksi kelistrikan dari masa ke masa dengan ide penyampaian yang santai tapi sarat informasi dan edukasi yang inovatif dan tidak monoton.

“Ada 624 alat peraga informasi yang dapat dijadikan pembelajaran kepada anak didik, mulai dari historical listrik sampai dengan tenaga listrik yang akan dikembangkan,” imbuh Frangky

Pada kesempatan tersebut Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Drs. Johardi mengintruksikan kepada Pengawas, Kepala Sekolah dan biro perjalanan wisata agar bilamana ada acara pariwisata, rekreasi maupun penelitian agar menjadikan museum listrik menjadi tujuan.

“Adanya 624 alat peraga kelistrikan tentu sangat baik untuk generasi muda Kota Tegal,” ungkap Johardi

Lebih lanjut Johardi menyampaikan bahwa sekarang ini lebih banyak orang yang mengunjungi pusat perbelanjaan daripada mengunjungi Museum. “Bila mengunjungi museum listrik, maka anak-anak akan tahu potensi tenaga listrik, manfaatnya, sejarahnya,” pungkas Johardi. (Sa. Amin)