TEGAL – Pj. Wali Kota Tegal, Dadang Somantri mengikuti Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi Daerah secara virtual di Command Room, Dinas Komunikasi dan Infromatika (Diskominfo) Kota Tegal, Selasa (2/7/2024).

Selain Pj. Wali Kota Tegal, hadir dalam giat tersebut Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tegal, Agus Dwi Sulistyantono, bersama beberapa Kepala OPD Terkait dan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Tegal, Eman Sulaeman.

Plt. Sekjen Kemendagri Tomsi Tohir pada Rakor Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) tersebut, menyampaikan bahwa TPID perlu bekerja keras untuk pengendalian inflasi di daerah. Perlu kerjasama semua pihak untuk memperhatikan pergerakan inflasi di masing-masing daerah.

Tomsi menyampaikan, kerja keras yang dilakukan oleh TIPD di akhir Juni 2023 berhasil menurunkan inflasi menjadi 2,51%.

Sementara Plh. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, BPS Pusat M. Habibullah dalam paparan pada acara tersebut menyampaikan bahwa terjadi deflasi di Juni 2024 yang lebih dalam dibandingkan Mei 2024 dan merupakan deflasi kedua pada 2024.

Inflasi tahunan Juni 2024 lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya dan bulan yang sama di Tahun 2023.

Menurut M. Habibullah, Secara umum, selama Januari – Juni 2024, komoditas dari kelompok harga bergejolak memiliki frekuensi yang lebih sering sebagai komoditas utama penyumbang inflasi.

“Komoditas emas perhiasan dan sigaret kretek mesin (SKM) menjadi komoditas utama penyumbang inflasi dalam 6 bulan berturut-turut (Januari – Juni 2024),” ujar M . Habibullah

Dalam 6 tahun terakhir, secara umum, inflasi tengah disumbang bergejolak. Utamanya oleh komoditas harga. Didukung dengan tingkat inflasi tengah tahun komponen harga bergejolak yang relatif tinggi dari inflasi tengah tahun dalam kurun waktu 6 tahun (2019-2024).

Hal ini juga ditunjukkan melalui tingginya tingkat inflasi tengah tahun bahan makanan dalam 6 tahun terakhir.(*)