TEGAL – Kantor Pertanahan Nasional Kota Tegal luncurkan Implementasi Layanan Elektronik. Peluncuran tersebut dihadiri Wali Kota Tegal, H. Dedy Yon Supriyono, Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Dwi Purnama serta Sekretaris Daerah Kota Tegal, Agus Dwi Sulistyantono di Pendopo Ki Gede Sebayu, Komplek Balai Kota Tegal, Jum’at (22/3/2024).
Wali Kota mengapresiasi dan mendukung program layanan elektronik yang di luncurkan oleh Kantor Pertanahan Kota Tegal, menurutnya dengan layanan berbasis elektronik akan lebih mempermudah pengurusan pertanahan.
“Saya mengapresiasi dan sangat mendukung program layanan ini karena memudahkan pengurusan pertanahan sehingga cita-cita untuk meningkatkan peringkat kemudahan berusaha atau Ease Of Doing Business (EODB) di Indonesia dapat terpenuhi,” ujar Wali Kota Tegal.
Penunjukan Kota Tegal sebagai salah satu dari 104 kantor pertanahan yang ditunjuk sebagai lokasi pilot project sertipikat elektronik berdasarkan Keputusan Menteri No. 285/SJot.01/III/2024 tanggal 19 maret 2024 tentang Penunjukan Kantor Pertanahan Prioritas dalam Program Kabupaten/kota Lengkap, Penerbitan Dokumen Elektronik dan Wilayah Bebas dari Korupsi Tahun 2024.
“Satu pesan saya adalah bahwa smart system harus dioperasikan oleh smart people. Oleh karena itu selain layanan yang ada dimutakhirkan, sumber daya manusianya pun harus terlatih dan cukup piawai menggunakan sistem serta layanan elektronik. ini penting agar kerja kita semua cepat dan tepat,” kata Wali Kota Tegal.
Kepala Kantor Pertanahan (Kantah) Kota Tegal, Darsini menyampaikan BPN Kota Tegal merupakan Kantor Pertanahan urutan ke-2 di Jawa Tengah yang akan melakukan Implementasi Layanan Elektronik.
Darsini menjelaskan, dari data Per (21/03/2024) Kantah Kota Tegal telah mencatat Jumlah BT : 85.986 BT, Bidang tanah terpetakan : 83.106 (96.6%), Sisa K4 : 2.880 (3.4%), Prosentase BT valid : 92.07%, Persil Valid : 92.77%, Siap Elektronik : 86.06%, Prosentase PraSertel : 32.48% (27.926), PraBTel : 48.41% (41.624), PraSUel : 36.69% (44.067), Transaksi HT 2023 : 1.163 T (Turun 10% dari 2022), Transaksi HT 2022 : 1.305 T (Naik 29% dari 2021), Transaksi HT 2021 : 1.006 T.
Dengan sertifikat elektronik tersebut masyarakat akan mendapatkan beberapa manfaat, keamanan data dengan terhindar dari resiko kehilangan, kerusakan, kebakaran, bencana, pemalsuan dan mengurangi gerak mafia tanah; proses pendaftaran tanah menjadi lebih efektif dan efisien; mengurangi interaksi fisik sehingga berimplikasi pada waktu dan biaya serta kemudahan dalam mengakses data dan informasi.
Sertifikat elektronik tersebut juga memiliki Fitur Keamanan yang teridiri dari Secure Paper dengan dicetak dengan kertas spesifikasi khusus, Secure Acces yakni dapat diakses melalui aplikasi Sentuh Tanahku dengan QRCode serta Secure File Sertifikat elektronik asli merupakan file digital dalam bentuk .Pdf yang tersimpan dalam brangkas elektronik dengan TTE.
Darsini berharap kedepan dengan Layanan Elektronik dan Sertipikat Elketronik akan semakin meningkatkan kegiatan ekonomi masyarakat.
Kepala Kantor Wilayah BPN Jawa Tengah Dwi Purnama menyampaikan tahun ini, pihaknya di target untuk menyelesakan 13 Kabupaten/Kota Lengkap, sebelum menuju implementasi pelayanan sertifikat elektronik tentunya menuju ke Kabupatan/kota lengkap terlebih dahulu.
Dwi Purnama menambahkan bahwa saat ini pihaknya terus mendorong kabupaten/kota untuk menuju kabupaten/kota lengkap terlebih dahulu, yakni mempersiapkan data, dengan mendigitalisasi data yang ada, termasuk perbaikan peta-peta, dan setelah data ter digitalisasi atau kabupaten/kota lengkap, baru kemudian menuju ke implementasi pelayanan elektronik.(*)