TEGAL – Hampir di setiap daerah, kasus Omicron mengalami peningkatan. Tak terkecuali di Kota Tegal. Kota Tegal menjadi satu-satunya daerah di Provinsi Jawa Tengah yang masuk PPKM level 3.

Hingga hari ini, Kota Tegal tercatat ada sekitar 600 kasus aktif. Sebanyak 27 orang diantaranya dirawat di rumah sakit dan empat orang meninggal asli warga Kota Tegal.

Demikian yg disampaikan Wali Kota Tegal H. Dedy Yon Supriyono, saat melaporkan perkembangan penanganan Covid-19 di Kota Tegal kepada Gubernur Jateng Ganjar Pranowo pada Rakor Penanganan Covid-19 Provinsi Jawa Tengah, secara daring di dari Command Room, Diskominfo Kota Tegal, Senin(14/02/2022).

Beberapa langkah telah diambil pemerintah Kota Tegal guna mengantisipasi penularan Covid-19 yang terus bertambah. Antara lain membatasi kegiatan masyarakat di ruang publik dengan pemasangan portal.

“Ruang publik yang betul betul ramai, yang sangat-sangat susah dikendalikan. Makanya waktu itu kita sempat memportal, mungkin laporannya sudah sampe ke pak Gubernur. Ini memang tidak bisa di ruang publik di Alun-alun dan Taman Pancasila mungkin yang lagi viral di masyarakat di sini, ini sangat membludak, kita susah membatasi masyarakat kalau tidak diportal,” lapor Wali Kota pada Gubernur Jawa Tengah.

Wali Kota Tegal kepada Gubernur juga mengatakan pada Hari Jum’at lalu telah dilaksanakan Apel bersama Tiga Pilar, dengan menggandeng TNI Polri dalam rangka menghadapi PPKM Level 3.

“Selama satu bulan, tiga puluh hari dari tanggal 10 Februari sampai dengan 10 Maret, kita di Kota Tegal ini tetap di ruang publik sudah betul kita batasi, lampunya kita padamkan, dan juga untuk pembelian makanan tidak boleh makan di tempat dari jam 6 sore sampai jam 12 malam. Diperbolehkan untuk di bungkus saja,” imbuhnya.

Dedy Yon juga menjelaskan bahwa Rumah Sakit di Kota Tegal merupakan Rumah Sakit rujukan dari beberapa daerah sekitarnya, dan menyebabkan BOR rumah sakit di Kota Tegal tinggi.

“Selain itu di Kota Tegal, rumah sakit sebagai rumah sakit rujukan dari daerah tetangga seperti khususnya dari Brebes, Kabupaten Tegal, dan Pemalang yang banyak di rawat di Kota Tegal. Sehingga ada salah satu RS yang BOR-nya sangat penuh. Sehingga kita status levelnya ini menjadi level tiga,” tambahnya.

Dedy Yon juga berharap, setiap malam akan ada operasi di Kota Tegal, dan untuk pemasangan portal, Pemkot telah berkoordinasi dengan Dirjen Perhubungan, Dirlantas dan KSP, mengingatkan kondisi Ruang Publik di Kota Tegal saat ini memang harus di tutup sementara.

Menanggapi hal tersebut Gubernur meminta Pemkot dan Forkopimda untuk bersama menangani dan melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat terkait kondisi Kota Tegal.

“Soal keamanan yang ada di ruang terbuka silahkan dengan Forkopimda nanti berjalan bersama sambil sosialisasi ke masyarakat. Karena kondisinya seperti ini, maka langkah langkah ini yg mesti kita ambil,” kata Gubernur Jateng

Gubernur Jateng juga berperan agar, masyarakat jangan panik namun tetep waspada. Hidupkan kembali Jogo Tonggo. Serta sosialisasi ke masyarakat untuk tidak lalai dalam memakai masker.(*)