TEGAL-Banyak beredar berita melalui media sosial yang menyebutkan bahwa suhu udara dapat mencapai 40°C pada saat equinox. Menanggapi hal tersebut, Prakirawan cuaca BMKG Tegal, Nur Latifah mengatakan equinox adalah salah satu fenomena astronomi dimana matahari melintasi garis khatulistiwa.

“Secara periodik fenomena equinox terjadi dua kali dalam setahun, yaitu pada tanggal 21 Maret dan 23 September”, kata Nur Latifah saat ditemui di Kantor BMKG Kota Tegal, Jalan Kolonel Soegiono Tegal, kemarin (16/3) pagi.

BMKG mengimbau masyarakat untuk tidak perlu mengkhawatirkan dampak dari equinox sebagaimana disebutkan dalam isu yang berkembang. Suhu rata-rata di Kota Tegal masih normal kisaran 25-34 derajat celcius belum termasuk kategori extreme. Suhu dikatakan extreme bila lebih 3 derajat celcius diatas suhu rata-rata harian.

Secara umum, kata Nur Latifah,  kondisi cuaca di wilayah Indonesia cenderung masih lembab/basah. Beberapa wilayah Indonesia saat ini sedang memasuki masa transisi/pancaroba. Khusus wilayah Jawa awal musim kemarau diprediksi bulan Mei, pertengah Maret-April masuk dalam masa transisi walapun tidak menutup kemungkinan masih terjadi hujan.

“Jika memang terjadi hujan tidak seperti bulan Februari lalu dengan intensitas tinggi. Hal yang perlu diwaspadai adalah angin kencang. Peluang terjadinya hujan masih berpeluang tapi dengan durasi yang tidak lama”, Pungkas Nur Latifah.  (Sa. Amin)