Tegal – Sirine terdengar membahana mengiringi pencanangan Kota Tegal sebagai Kota Kuliner. Pencanangan Kota Tegal sebagai Kota Kuliner dilakukan oleh Walikota Tegal, KMT. Hj. Siti Masitha Soeparno, Plt. Deputi Bidang Koordinasi Kebudayaan Kemenko PMK, I Nyoman Shuida, Ketua dan pendiri ACMI, Santhi H Serad, Asisten Deputi Bidang pengembangan segmen pasar bisnis dan pemerintah, Kementrian Pariwisata, Tafsir Abdulah, Ketua panitia Enrico Wijaya, Ketua yayasan Tri Darma Tegal, Ir. Budi dan dari FKUB, secara kompak bersama-sama memencet sirine yang diiringi tepukan tangan meriah dari seluruh undangan dan peserta yang hadir, Jum’at (17/3/2017) siang di Jalan Veteran.
“Mengapa pada siang hari ini kita, siap mencanangkan Kota Tegal ini sebagai Kota Kuliner, ini tidak lain karena Kota Tegal ini mempunyai daya tarik yang luar biasa, masyarakatnya yang dinamis, potensi lokalnya yang luar biasa, wisatanya yang bisa dikembangkan,” ungkap Walikota.
“Dari mana kita memulainya daya tarik suatu daerah adalah apabila wisatawan Nasional maupun Internasional bisa hadir bisa menikmati kulinernya, sekarang ini pariwisata adalah daya tarik dan bisa betul-betul bisa menjadi pendapatan daerah yang diandalkan” ucap Walikota.
“ Sektor pariwisata itu ibaratnya Sleeping Giant, dia adalah raksasa tidur, apabila kita bisa mengemasnya, menggerakannya, ini bisa betul betul menjasi suatu yang luar biasa sekali. Dampaknya kepada daerah tentu saja dengan peningkatan dari pada perekonomian” imbuh Walikota.
“Untuk itu Kota Tegal rasanya sangat siap untuk dapat mempromosikan diri dibidang kuliner, termasuk Warteg yang sudah dikenal secara nasional bahkan mendunia, juga dengan budaya mocinya, minum the poci dengan budaya musyawrah nya. Ini adalah potensi yang harus kita kembangkan bersama,” tambah Walikota.
Dalam kesempatan itu Walikota juga menyampaikan Apresiasi dan ucapan terimakasih kepada segenap panita penyelenggara, sponsor, warga sekitar yang ikut berpartisipasi serta memeriahkan dan mensukseskan acara ini sehingga Kota Tegal sebagai Kota Kuliner ini bisa gaungnya secara nasional bahkan internasional .
“Makanan, wisata, potensi alam dan potensi lokal adalah suatu daya tarik yang perlu sentuhan khusus, untuk itu saya berterimaksih kepada seluruh masyarakat Kota Tegal yang menyambut dengan gembira kegiatan ini,” ungkap Walikota.
“Saya sangat bangga sekali bahwa ACMI yaitu gerakan aku cinta masakan Indonesia, gerakan potensi dari 27 kelurahan yang ada di Kota Tegal ini mempresentasikan makanan yang khas dari setiap kelurahan, anak anak kami yang merupakan potensi kita yakni anak anak dari smk tata boga yang sudah siap menyongsong tegal sebagai wisata kuliner,phri, yayasan tri darma, begitu besar animo masyarakat untuk menyambut Kota Tegal sebagai Kota kuliner ini,” ucap Walikota.
“Event yang dilaksanakan 17, 18, 19 Maret 2017 ini diperkirakan dihadiri 10.000 pengunjung, kita patut berbangga sekali bahwa Kota Tegal ini sudah menjadi tujuan, Kota Tegal ini sudah menjadi kota yang dirindukan untuk didatangi,” imbuh Walikota.
“Semua potensi yang ada di Kota Tegal sudah masuk dalam perencanaan program pemerintah beserta seluruh stakeholder dan elemen masyarkat untuk mendukung menjadikan wisata kuliner, wisata religi, wisata bahari, wisata alam, termasuk kreasi batik, kerajinan kerang dan industri logam,” tambah Walikota.
“Ini semua akan kita kemas sebaik baiknya sehingga kita merasa kita harus mengucapkan selamat datang kepada seluruh wisatawan nasional dan internasional kekota tegal ini,” Ujar Walikota.
“Kegiatan ini siap dijadikan menjadi event tahunan, kita jadikan daya tarik dan jadikan pesona tersendiri mendukung program pesona Indonesia, pariwisata Indonesia.” pungkas Walikota.
Acara dimeriahkan dengan tampilan Chef Muto yang atraktif dalam membuat masakan yang berbahan dasar ubi, sushi ubi rol yang dipersembahkan langsung untuk Walikota dan tamu undangan yang hadir.
“Saya akan membawa kupat blengong ke negara lain supaya mereka mengenal ini adalah makanan khas Kota Tegal,” ungkap Chef Muto.
Diungkapkan oleh Nyoman Shuida bahwa kegiatan ini mendapat dukungan sepenuhnya dari Kemenko PMK dimana acara ini merupakan salah satu kegiatan revolusi mental yang sudah berjalan dan mendapat respon yang positif.
“Apa yang menjadi rintisan Walikota Tegal dan yayasan Tri Darma Tegal betul betul sejalan dengan Kemenko PMK dalam pembangunan manusia dan kebudayaan,” ungkap Nyoman Shuida.
“Semoga acara ini tidak hanya berlangsung sekali saja, mudah mudahan menjadi festival tahunan seperti yang Walikota sampaikan,” ucap Nyoman.
“Ini merupakan langkah awal untuk langkah langkah selanjutnya, rombongan dari kami sudah mengidentifikasi beberapa hal yang ada di Kota Tegal untuk bisa dilakukan kerjasama dengan Kemenko PMK,” tambah Nyoman.
Asisten Deputi Bidang pengembangan segmen pasar bisnis dan pemerintah, Kementrian Pariwisata, Tafsir Abdulah mengungkapkan hari ini Kota Tegal dengan bangganya mencanangkan sebagai kota kuliner.
“Hal ini merupakan hal yang selaras dengan upaya dari kementrian pariwisata untuk mempromosikan wisata kuliner di Nusantara, bahkan Menteri pariwisata sudah membentuk tim percepatan untuk wisata kuliner.”ungkap Tafsir Abdulah.
Dalam kesempatan itu juga dibacakan pemenang lomba memasak yang oleh tim juri dipilih berdasarkan profesionalias dan keahlian masing masing individu yang terdiri dari chef Muto, chef Astrid dan Santi H Serad, adapun poin kriteria penilaian berdaraskan otentisitas sebesar 40 persen, cita rasa 40 persen, penyajian makanan 20 persen dan berdasarkan hasil penilaian, para juara akan mendapatkan piagam piala dan uang pembinaan. Terpilih hidangan makanan dari kelrahan mintaragen dengan nomor meja 9 mendapat juara 1, sedangkan juara favorit yang menarik dalam hal menyajikan makanan berhasil diraih peserta dengan nomor meja 19 dari Yayasan Tri Darma 2.
Acara dilanjut dengan peninjauan Stand oleh Walikota dan rombongan.