TEGAL – Ditengah lesunya perekonomian masyarakat akibat pandemi Corona Virus Disease 19 (Covid-19), utamanya bagi perekonomian keluarga, Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal, Polres Tegal Kota, dan TNI adakan pelatihan bagi Ibu Rumah Tangga (IRT) warga Rumah Susun Sewa (Rusunawa) Kraton, Kecamatan Tegal Barat Kota Tegal, Minggu (22/8), di Halaman Rusunawa Kraton.

Kepolres Tegal Kota, AKBP. Rita Wulandari Wibowo, S.IK., M.H., menyampaikan bahwa giat ini merupakan upaya dari tiga pilar yakni Pemkot Tegal, TNI, dan Polri untuk bersama-sama memberdayakan perempuan di Rusunawa Kraton. Harapannya mereka dapat meningkatkan taraf perekonomian keluarga. Selain itu, mereka diberikan sarana dan prasarana dari Pemkot dan juga dari Polri dan TNI untuk dapat dimanfaatkan sebagai sarana pelayanan di bidang kesehatan, ekoedukasi, pendidikan dan administrasi kependudukan yang semuanya diperuntukkan bagi warga Rusunawa.

Giat tersebut dihadiri langsung oleh Komandan Kodim 0712 Letkol Inf Sutan Pandapotan Siregar beserta istri, dan istri Wali Kota dr. Roro Kusnabila Erfa Dedy Yon dan istri Wakil Wali Kota, Dyah Probondari Jumadi, dan istri Danlanal Tegal, dan beberapa elemen Perempuan kota Tegal.

Kapolres menyampaikan pada giat tersebut, pihaknya menggandeng Kelompok Industri Kreatif Mandiri yakni IKM Sapu Sorgum dan IKM Sarung Goyor. Nantinya Ibu Rumah Tangga Rusunawa setiap hari akan mendapatkan pelatihan dari kedua pelaku IKM tersebut.

“Pelatihan ini setiap hari akan dilangsungkan di tempat ini yang terdiri dari dua pembuatan produk. Pertama adalah sapu sorgum dan pembuatan tenun sarung goyor yang sudah menjadi ciri khas kota Tegal,” tutur AKBP Rita.

Ia berharap dengan upaya kepedulian dari perempuan dan juga dari sinergitas tiga pilar TNI Polri dan Pemkot kota Tegal, semoga permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat efek dari pandemi Covid-19 khususnya di Rusunawa Kota Tegal bisa teratasi dengan baik.

Sementara itu, pemilik Fahaltek Fahmi Lukman Alkatiri, yang terlibat dalam giat pelatihan tersebut menyampaikan bahwa pihaknya menyambut baik giat tersebut. Menurutnya pelatihan ini jika bisa dimanfaatkan dengan baik oleh warga Rusunawa bisa membantu perekonomian keluarga.

Ia sengaja mendatangkan alat tenun sarung goyor dan pelatih untuk memberikan pelatihan kepada ibu rumah tangga Rusunawa. Ia menambahkan bahwa saat ini pasar sarung goyor sangat terbuka, 80 persen pasar sarung goyor adalah ekpor ke luar negeri, dan 20 persen untuk pasar domestik.

Fahmi menjelaskan, pihaknya sudah pernah melakukan pelatihan dan berhasil, Ia mencontohkan di lembaga Pemasyarakatan Tegal Andong Kabupaten Tegal, diawali dengan pelatihan dan saat ini warga binaan bisa menghasilkan 2 kodi dalam seminggu. Jika hal ini bisa dilakukan IRT Rusunawa, tentunya akan sangat membantu ekonomi keluarga.

Senada dengan Fahmi, penggiat IKM sapu sorgum, Ismi Juliani menyampaikan bahwa pasar sapu sorgum di Jepang masih cukup besar, selama kita bisa menjaga kualitas, pembeli dari Jepang akan menerima sapu sorgum dari pihaknya.

Setelah pelatihan ini dilaksanakan, satu minggu kedepan pihaknya akan melihat ketertarikan dari Ibu-ibu Rusunawa terhadap pembuatan sapu sorgum tersebut jika tekun, dan giat berlatih pasti bisa membuat sapu sorgum sesuai dengan kualitas yang diinginkan pihak pembeli dari Jepang.
Yang tidak kalah penting menurut Ismi adalah, pembuatan sapu sorgum ini bisa dilakukan di rumah, jadi bisa mengisi waktu bagi para IRT Rusunawa dengan kegiatan produktif.(*)