Wakil Wali Kota Tegal Muhamad Jumadi mengatakan kesehatan dan ekonomi harus berjalan beriringan. Untuk itu, walaupun terdapat kasus positif covid 19, Pemkot Tegal tidak menerapkan lokal lockdown, isolasi wilayah, PSBB. Sebab saat ini berbeda. Saat pertama kali kasus positif di Kota Tegal ekonomi sudah terpuruk, UMKM menanggung hutang dan sebagainya.

“Saat ini sudah bangkit, kalau diterapkan seperti itu (lokal lockdown/isolasi wilayah/PSBB) akan membunuh ekonomi,” ujar Jumadi saat Talkshow pada program Obrolan Santai (Obras) di Radio Gama FM, Kamis (13/8).

Jumadi menambahkan, kesehatan dan ekonomi harus balance (seimbang). Menggerakkan ekonomi dengan protokol kesehatan yang tepat. Saat ini, bersama sama pakai masker, cuci tangan dan jaga jarak.

“Kita harus lebih hati hati. Kita harus bersahabat dengan virus ini dengan cara kebiasaan baru ini. Tidak ada cara lain. Ingatkan tetap patuhi Protokol kesehatan,” imbuh Jumadi.

Jumadi mengungkapkan saat ini telah dibentuk Relawan Mandiri Penanganan Covid-19 Kota Tegal, seluruh anggotanya dari elemen masyarakat, dari perusahaan, dari perbankan, dari akademisi, dari pendidikan dan juga dari organisasi profesi.

Jumadi meminta masyarakat bersinergi dan kolaborasi. Gotong royong menghadapi pandemi, Relawan Mandiri untuk siapa? Untuk dirinya sendiri, kemudian keluarganya, tempat mereka bekerja dan masyarakat untuk mengingatkan cuci tangan pakai sabun, jaga jarak dan pakai masker.

“Menjaga diri sendiri, menjaga orang lain. Tingkatkan kewaspadaan, kehati-hatian dan jangan kasih kendor,” pungkas Jumadi.