Pemerintah Kota Tegal menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) 2021, Selasa (5/5) di Kantor Diskominfo, Kompek Balai Kota Tegal. Pelaksanaan Musrenbang kali ini melalui Video Conference sebab masih dalam Pandemi Covid-19.

Seluruh masyarakat Kota Tegal dapat menyaksikan karena ditayangkan melalui kanal resmi milik Pemerintah Kota Tegal. Walikota Tegal Dedy Yon Supriyono memimpin kegiatan tersebut didampingi Wakil Walikota Tegal Muhamad Jumadi, Sekda Kota Tegal Johardi, para Staf Ahli dan Assisten Setda Kota Tegal.

Walikota Tegal Dedy Yon Supriyono melalui video conference menyampaikan Musrenbang Kota Tegal tahun 2020 ini menjadi momentum yang penting dalam perencanaan pembangunan tahun 2021.

Dedy Yon menambahkan terkait tema pembangunan tahun 2021, tentunya Pemkot Tegal berupaya untuk selalu responsif dan adaptif terhadap kondisi yang dialami bersama, dimana pandemik covid-19 ini telah memberikan dampak dan tekanan yang begitu besar khususnya pada kehidupan perekonomian.

Oleh karena itu, Dedy Yon meminta untuk evaluasi pelaksanaan pembangunan secara komperehensif dan melakukan akselerasi sesuai target, menerapkan prinsip perencanaan berkelanjutan dan terukur, serta menangani setiap permasalahan secara terpadu.

Selain itu, Dedy Yon meminta untuk memanfaakan Musrenbang secara maksimal dengan memberikan kontribusi positif dan mengajak semua pihak untuk merumuskan, menyumbangkan pemikiran strategis untuk memacu pembangunan Kota Tegal.

Sementara itu, Kepala Bappeda Provinsi Jawa Tengah melalui Kepala Bidang Perekonomian Endi Faiz Effendi menyebutkan Pertumbuhan ekonomi di Jateng pada tahun 2019 sebesar 5,41 persen, sedangkan di Kota Tegal lebih tinggi sebesar 5,77 persen. Laju inflasi di Jateng pada tahun 2019 sebesar 2,81 persen, sedangkan inflasi di Kota Tegal terjaga dan lebih rendah dengan angka 2,66 persen.

Indeks Pembangunan Manusia di Kota Tegal sebesar 74,44 persen sedangkan di Jawa Tengah sebesar 71,73 persen. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 8,07 persen, sedangkan di Jawa Tengah sebesar 4,49 persen.

Endi Faiz mengungkapkan fokus utama untuk Kota Tegal yakni penciptaan lapangan kerja yang luas mengingat IPM sudah baik. Selain itu, pengembangan sektor strategis yang berkembang mengarah inovasi dan penggunaan teknologi inforamsi untuk mendukung smart city di Kota Tegal.