TEGAL – Pemerintah Kota Tegal akhirnya mengambil kebijakan untuk menutup kegiatan Car Free Day (CFD). CFD pada Minggu (15/03/2020) dan Minggu kedepannya ditiadakan sementara sampai waktu yang belum ditentukan.
Kebijakan tersebut diambil sebagai langkah Pemerintah Kota (Pemkot) Tegal mengantisipasi penyebaran virus corona (covid-19) di Tanah Air. Hal tersebut diungkapkan Wakil Wali Kota Tegal Muhamad Jumadi, S.T., M.M. kepada awak media.
“Pemerintah Kota Tegal besok, Minggu dan seterusnya sampai pemberitahuan lebih lanjut, untuk Car Free Day ditiadakan,” kata Jumadi, Sabtu (14/03/2020) malam saat Launching Pekan QRIS (Quick Response Indonesia Standard) Nasional di Halaman Pendopo Ki Gede Sebayu Kota Tegal.
Sementara untuk acara-acara yang lain, Jumadi menyatakan masih menyesuaikan atau kondisional saja. “Tapi untuk Car Free Day mulai besok sampai pemberitahuan lebih lanjut,” tegas Jumadi.
Dikatakan Jumadi, hal tersebut sesuai arahan Gubernur dan sesuai dengan protokol-protokol dari pemerintah pusat.
Mengenai kegiatan belajar mengajar di sekolah, Jumadi menyatakan untuk sekolahan akan menyusul.
“Hari Senin (16 Maret, red) akan ada rapat dengan Forkopimda yang dipimpin Wali Kota, sekaligus rapat dengan seluruh stakeholder, baik perusahan, perbankan, pebisnis untuk sama-sama mencari solusi yang terbaik, untuk mencegah, mengedukasi, preventif terhadap covid-19 di Kota Tegal,” tutur Jumadi.
Ditegaskan kembali oleh Jumadi, hasil keputusan rapat hari Senin (16/03/2020) akan menjadi kebijakan yang dilaksanakan untuk mencegah meluasnya penularan virus covid-19.
Seperti diketahui, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam surat edarannya menunjuk kepada Bupati dan Wali Kota se-Jawa Tengah antara lain menunda atau membatasi kegiatan yang menghadirkan orang banyak pada tempat-tempat umum seperti CFD, berkemah, study tour, dan lain-lainnya.
Sementara kebijakan terbaru dikeluarkan oleh Gubernur Jawa Tengah setelah dilaksanakan rapat bersama Forkopimda Prov Jawa Tengah pada Sabtu (14/03/2020) untuk sekolah diliburkan selama dua minggu.
“Apa yang secara dinamis kita bahas pada hari ini, yang pertama banyaknya pertanyaan tentang sekolah. Sekolah yang tidak ujian semua libur. Libur dua minggu, Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) libur dua minggu diganti secara online,” ungkap Ganjar. (*)